Jakarta, NU Online
Penulis asal Kanada Camilla Gibb mengaku takjub dan kagum pada Al Quran. "Saya memang belajar bahas Arab dan saya terpesona pada keindahan isi Al Quran. Saya mempelajarinya setiap kata dan setiap bab. Al Quran benar-benar indah," katanya.
Gibb yang ditemui setelah membagi pengalamannya dengan mahasiswa Fakultas Sastra Inggris, Universitas Negeri Jakarta, Jumat, adalah seseorang antropolog yang tetarik untuk mempelajari Islam.
<>Anggapan negatif dunia Barat terhadap Islam sejak peristiwa 11 September di Amerika Serikat membuat Gibb yang seorang Kristiani berani menampilkan Islam sesuai dengan pemikirannya. "Saya tidak membenci Islam, saya mengagumi muslim," kata Gibb yang mengunjungi Indonesia selama tiga hari ini.
Pengetahuannya tentang Islam tidak hanya disimpannya dalam pemahaman, namun dituangkannya dalam sebuah novel fiksi berjudul "Sweetness In The Belly" yang menceritakan liku-liku kehidupan seorang muslim kulit putih, Lilly. Segala pengetahuan dan kekagumannya kepada Islam ia gambarkan dalam novel tersebut dan melahirkan tokoh rekaan perempuan muslim Lilly.
Lahir di London dan dibesarkan di Toronto, Kanada, Gibb mengaku sering membaca buku ketika kecil sehingga menginspirasinya untuk menulis novel. "Buku adalah guru terbaik untuk menghasilkan senuah tulisan. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin baik," katanya.
Sejumlah penghargaan di bidangnya juga telah diraihnya yaitu pemenang "City of Toronto Book Award" pada 2000 dan penerima "CBC Canadian Literary Award" untuk karya fiksi pendek pada 2001.
Gibb juga telah menghasilkan dua karya selain "Sweetness In The Belly" yaitu "Petty Details" dan "Mouthing the Words". Bagi lulusan Universitas Oxford ini menulis kisah fiksi memiliki keunikan yang sulit ditolaknya. "Fiksi memungkinkanku untuk membawamu ke dunia lain," kata Gibb yang mengaku tidak ingin membuat novel dengan tema yang sama ini. (ant/krm)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua