Warta

Perempuan Harus Berjuang Lawan Trafficking

NU Online  ·  Kamis, 1 Mei 2008 | 07:26 WIB

Kudus, NU Online
Perempuan hendaknya berani menyuarakan aspirasi dan melawan tindakan kekerasan yang mengancam. Selain itu, kaum hawa juga diharapkan berani memberontak dan melawan perdagangan perempuan dan anak-anak tindakan (trafficking) yang maraknya belakangan ini.

Pendapat tersebut mengemukan dalam seminar bertajuk “Stop Trafficking” yang diselenggarakan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kudus, Jawa Tengah, di Pendapa Wakil Bupati Kudus, Rabu (30/4) kemarin. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Munawir Aziz.<>

Hadir sebagai narasumber pada acara itu, Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Mamik, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kudus, Heni Setyowati, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kudus, Sartono.

Menurut Mamik, jika perempuan masih terus diam saat mengalami kekerasan, maka kondisi tersebut tak akan berubah selamanya. “Maka, perempuan hendaknya membekali diri dengan keberanian dan kualitas pendidikan,” pungkasnya.

Ia menambahkan, perempuan sebaiknya mendapat porsi pendidikan yang setara dengan laki-laki. “Kalau pendidikan seimbang, maka budaya patriarki yang merendahkan perempuan akan segera runtuh,” tandasnya.

Pembicara lain, Heni Setyowati, mengatakan, kalau perempuan ingin bebas dari jeratan perdagangan manusia, maka harus mengerti prosedur kerja di luar daerah maupun luar negeri.

“Biasanya, kriminalitas dalam pekerjaan itu, karena rendahnya pengetahuan perempuan tentang seluk-beluk dunia kerja. Jadi, kalau ingin kerja di luar negeri, ya harus punya keterampilan dan mengerti prosedurnya,” jelasnya.

Ia mengimbau kepada perempuan muda, lebih baik belajar yang baik, baru kemudian mencari pekerjaan secara layak.

Ketua PC IPPNU Kudus, Maria, menyatakan, kegiatan itu merupakan bentuk pengabdian kader Nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) kepada masyarakat agar lebih mengerti tentang muasal perdagangan perempuan dan anak-anak.

“Kami sangat prihatin dengan ramainya kasus trafficking. Semoga agenda ini dapat memberi pencerahan baru kepada generasi muda, agar tak terjebak pada lubang kriminal trafficking. Dengan demikian, korban kekerasan dan ekspolitasi manusia dapat berkurang,” ujar Maria. (rif).