Dalam menjalankan roda kepengasuhan di pesantren tradisional, mutlak dibutuhkan kehadiran seorang pengasuh yang dapat dijadikan teladan dan panutan. Tanpa keteladanan dan kepemimpinan yang berwibawa, maka pesantren tradisional pasti segera surut dan ditinggalkan santrinya.
Demikian dikatakan oleh Ibu Nyai Hj. Masriyah Amva kepada NU Online di kediamannya, Komplek Pesantren Kebon Jambu, Babakan Ciwaringin Cirebon, pagi tadi (15/12).<>
"Pengasuh yang dapat menjaga muru'ah (kehormatan)-nya, selalu diikuti dan ditaati oleh para santri. Tanpa ketaatan santri, tentu sebuah pesantren tak lagi memiliki makna," kata penulis yang telah menerbitkan empat buku sastra ini.
Menurut Nyai Mas -panggilan akrabnya, pengasuh pesantren harus pandai-pandai mengatur keseimbangan sosial dan psikologi di antara para santrinya. Tingkat perekonomian yang berbeda-beda di antara orang tua wali santri meniscayakan pengasuh untuk mengelola sirkulasi perekonomian dengan bijak.
"Tidak semua wali santri itu kaya, kalau pengasuh memperbolehkan makanan mahal dijual di komplek pesantren tradisional, maka pasti segera timbul kesenjangan di antara para santri," tambahnya.
Karenanya, Nyai Mas berharap pesantren-pesantren tradisional tetap dapat dipertahankan dengan pengelolaan yang bijak. Karena keinginan untuk memajukan secara fisik dapat saja menjadi bumerang bagi kualitas kesalafan sebuah pesantren.
"Jangan karena ingin mendapatkan keuntungan, lantas pengasuh pesantren dengan mudah menyetujui kompromi-kompromi ekonomi yang ditawarkan oleh para investor," katanya menyindir beberapa pengasuh pesantren yang telah membuka cabang-cabang waralaba di komplek pesantren mereka. (min)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua