Warta

Peserta EMTP Studi Banding Manajemen Keuangan Sekolah di Temple Moor High School Science College

Jum, 4 Februari 2005 | 07:54 WIB


Leeds,NU Online
Selasa sore (1/02), sebagai realisasi kuliah manajemen keuangan sekolah, rombongan Education Management Training Program dari PBNU di Leeds University mengunjungi Temple Moor High School Science College.
 
Rombongan tersebut diterima oleh Kepala Sekolah Richard Sherriff dan Bendahara Phil Webster. Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 1300 orang dengan jumlah guru sebanyak 120 orang. Setiap tahun, sekolah ini memperolah dana dari pemerintah sebanyak 4 juta pound. Jumlah ini bisa disejajarkan dengan sebuah perusahaan menengah.
 
Dalam pertemuan yang dilangsungkan di ruangan perpustakaan rombongan berdialog dan meminta informasi tentang bagaimana mekanisme pencarian dana, pengelolaan sampai dengan pelaporan dana yang digunakan untuk membiayai sekolah.
 
Richard Sherriff menjelaskan bahwa semua sekolah negeri di Inggris menerima dana dari pemerintah pusat yang sebagian dialokasikan melalui pemerintah daerah untuk kebutuhan sekolah. “Prestasi yang kami capai adalah bagaimana dapat mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin dengan memberikan manfaat paling besar pada para siswa,” tandasnya.
 
Dalam hal ini sekolah harus mengajukan anggaran untuk kebutuhan setiap tahunnya ke dewan sekolah dan jika mereka menyetujui, baru diajukan ke pemerintah. Pembuatan anggaran tahunan juga harus memproyesikan kebutuhan selama dua tahun mendatang dan prakiraan kasar tentang kemungkinan pembiayaan untuk tahun keempat dan  kelima sehingga secara total, anggaran dan rancangan yang dibuat meliputi jangka waktu lima tahun.
 
Perencanaan untuk kebutuhan beberapa tahun mendatang melibatkan beberapa faktor seperti jumlah murid yang akan masuk dan juga kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam tahun tersebut.
 
“Proses penyusunan anggaran tersebut meliputi tiga tahap berupa penentuan sasaran, menentukan staff dan biaya lainnya yang diperlukan dan akhirnya menetapkan anggaran,” tandas Phil Webster yang banyak memberikan keterangan tentang pengaturan keuangan sekolah.
 
Dalam hal ini sekolah harus mampu menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran. Jika terjadi kekurangan dana yang mencolok, maka sekolah bisa didenda sedangkan jika terjadi kelebihan dana diatas lima persen, maka pemerintah berhak menarik kembali dana tersebut. Jika terjadi defisit secara terus-menerus, maka harus ada beberapa langkah untuk mengurangi biaya seperti rasionalisasi guru yang kurang diperlukan.
 
Sekolah ini menerima murid dari umur 11 – 18 tahun. Umur 16 tahun, mereka sudah boleh keluar, sedangkan tahapan selanjutnya merupakan sekolah untuk persiapan ke perguruan tinggi. Karena pada masa persiapan masuk perguruan tinggi ini yang paling banyak dananya, maka sekolah harus berusaha keras agar siswa tidak keluar lebih awal. Salah satu usaha yang dilakukan adalah melakukan sinergi dengan sekolah lain untuk mata pelajaran tertentu yang masing-masing sekolah tidak memiliki guru sehingga siswa tetap mau bertahan sampai umur 18 tahun.
 
Dewan sekolah yang mengawasi seluruh aktivitas sekolah, termasuk keuangan terdiri dari wakil orang tua, wakil pemerintah, wakil karyawan sekolah, dan wakil dunia industri. Berkaitan dengan pelaporan keuangan dewan sekolah membuat laporan keuangan setiap satu tahun sekali dan mengumumkannya kepada orang tua murid dan pihak lainnya yang berkepentingan.
 
Walaupun semua siswa mendapat subsidi dari pemerintah, tetapi jumlah dana yang diterima per siswa tidak sama dan perhitungannya cukup rumit karena mempertimbangkan mata pelajaran yang diambil, jumlah siswa per mata pelajaran dan beberapa faktor lainnya.(mkf)

 

<>