PP Fatayat Adakan Dialog Kesehatan Reproduksi dengan Dokter Al-Azhar Mesir
NU Online · Sabtu, 25 Oktober 2008 | 08:18 WIB
Siang Jum'at (24/10) kemarin, Pucuk Pimpinan (PP) Fatayat NU mengadakan halal bihalal sekaligus menggelar dialog tentang pendidikan kesehatan reproduksi untuk para perempuan di lantai V gedung PBNU, Jakarta.
Dialog yang bertema "Kesehatan Reproduksi Perempuan" tersebut menghadirkan pembicara Prof. Dr. Ahmad Ragab Ragaei, doker spesialis reproduksi sekaligus peneliti pada Pusat Pengkajian dan Penelitian Kependudukan (al-Markaz al-Alami li ad-Dirasah wa al-Buhuts as-Sukkaniyyah), Universitas Al-Azhar Mesir.
>
"Pendidikan tentang kesehatan reproduksi perempuan sangat penting untuk terus dikampanyekan, agar kaum perempuan bisa lebih mengerti kedudukan dan jati diri mereka. Pendidikan ini bila perlu mulai digalakan sejak di bangku-bangku sekolah," demikian kata Ragaei.
Ragaei juga menambahkan, pendidikan tentang pernikahan dan kekeluargaan juga tak kalah penting dari pendidikan kesehatan reproduksi. Hemat Ragei, pernikahan adalah gerbang menuju terbentuknya suatu keluarga yang kelak menjadi unit terkecil dari masyarakat dan negara. Jika unit terkecil itu baik, maka unit terbesar pun akan ikut menjadi baik pula.
"Dan Islam telah memberikan arahan-arahan yang baik tentang itu semua," imbuh Ragaei.
Pembicara lainnya dalam dialog tersebut adalah Hj. Maria Ulfa Anshari, yang juga pucuk ketua PP Fatayat NU. Sepertihalnya Ragaei, Anshari juga mengetengahkan tentang duduk perkara pentingnya kesehatan reproduksi bagi perempuan. Setelah dialog ditutup, acara dilanjutkan dengan ramah tamah (atj)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua