Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai jengah melihat banyak kadernya berlarian mendukung capres selain SBY-Boediono. Sanksi tegas pun dipersiapkan partai bergambar Kabah ini untuk kadernya yang 'nakal'.
"Kita sedang mencari tahu ada atau tidak kader dan fungsionaris bermasalah yang keluar garis keputusan partai di tubuh PPP," tutur Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saifuddin saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/5).<>
Menurut Lukman, PPP akan segera melakukan evaluasi internal untuk mengetahui kader yang aktif mengikuti kegiatan capres selain SBY-Boediono.
"Kalau sudah bertemu menyelidikinya, apa motivasinya," tutur Lukman.
Menurut Lukman, kalau benar ditemukan ada pengurus PPP dan kader yang memiliki visi berseberangan dengan partainya bisa dikenakan sanki. Sanksinya tergantung tingkat kesalahannya.
"Sangat beragam dari teguran hingga dilepas dari anggota," kata Lukman.
Namun demikian Lukman memahami adanya perbedaan pandangan terkait dukungan capres-cawapres. Lukman mengingatkan supaya perbedaan pandangan ini tidak dijadikan alasan keluar dari garis partainya.
"Maklum saja berbeda pandangan tapi harus patuhi keputusan partai," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PPP Rusdi Hanafi secara pribadi mendukung pasangan Megawati-Prabowo. Pada deklarasi jagoan PDIP-Gerindra ini pada 24 Mei 2009 di Bantar Gebang, banyak simpatisan PPP yang menghadiri perhelatan itu. Termasuk banyaknya baliho bendera PPP di perhelatan tersebut. (dtk)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua