Warta

Presiden: Rencana Pembakaran Al-Qur'an Ancam Perdamaian Dunia

NU Online  Ā·  Jumat, 10 September 2010 | 10:24 WIB

Jakarta, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap seluruh umat beragama di dunia bersatu untuk mencegah dan menggagalkan rencana pembakaran kitab suci Al-Qur'an yang digagas seorang pendeta di Florida, Amerika Serikat.

Dalam konferensi pers di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Jum'at (10/9), Presiden, yang didampingi oleh tokoh lintas agama dan partai politik, menyatakan, rencana pembakaran Al-Qur'an yang digagas oleh Pendeta Terry Jones dan 50 pengikutnya itu dapat mengancam keamanan dan perdamaian dunia.
/>
"Saya sungguh berharap melalui mimbar ini dunia dan umat beragama apa pun mesti bersatu mencegah rencana yang tentu sangat tidak bermoral itu," ujarnya.

Presiden menilai pembakaran kita suci agama mana pun, merusak rumah-rumah ibadah agama mana pun, serta menggunakan kekerasan adalah langkah yang tidak beradab. "Kali ini Al-Qur'an yang dijadikan sasaran. Oleh karena itu dengan prinsip dan pemahaman seperti itu, mari kita cegah bersama," ujarnya.

Presiden mengimbau kepada pemerintah dan warga Amerika Serikat untuk benar-benar mencegah rencana yang dinilainya tidak sesuai dengan akal sehat itu. Presiden pun telah mengirim surat kepada Presiden AS Barrack Obama dengan nada yang tajam dan terarah dan telah mendapatkan respon yang positif.

"Saya telah menulis surat kepada Presiden Obama, tajam, terarah, dan serius agar apa yang direncanakan oleh Pendeta Terry Jones dan pengikutnya di Florida itu benar-benar dapat dicegah dan digagalkan. Kalau tidak, akan membawa malapetaka bagi kehidupan umat manusia," tuturnya.

Meski surat Presiden Yudhoyono itu telah mendapatkan respon positif, Kepala Negara tetap meminta agar rencana pembakaran Al Al-Qur'an itu tetap dicegah dan digagalkan. (min)