Prof Nasaruddin Umar: Allah Dominan dengan Sifat Feminin
NU Online · Sabtu, 3 Desember 2011 | 11:37 WIB
Jakarta, NU Online
Dari 99 nama Allah, 80 persen menunjukkan sifat feminim atau sifat-sifat kelembutan, bukan sifat maskulin seperti kasih dan sayang. Dalam Al Qur’an Arrahim 114 X sedangkan Arrahman 57 X. Sifat Al Mutakabbir (maha memiliki kebesaran).
Demikian disampaikan oleh wakil menteri agama Prof Dr Nasaruddin Umar dalam pengajian bulanan Muslimat NU DKI Jakarta, Sabtu (2/12).
<>
“Perempuan memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki laki-laki. Seorang Ibu adalah pencipta kecil sedangkan Allah adalah pencipta besar. Saya ingin memberikan rasa percaya diri yang kuat, jangan pernah merasa minder sebagai perempuan,” katanya.
Dalam al Qur’an juga disebutkan sebuah gelar, yang tak ada laki-laki yang mendapatkannya, yaitu gelar “arsyun adhim”.
Demikian pula Rasululah suatu ketika ditanya siapa yang harus dihormati dan ia menjawab ibumu sebanyak tiga kali, baru kemudian ayah.
Mantan Katib Aam PBNU menceritakan dalam ajaran tasawwuf, kaum perempuan memiliki potensi untuk menjadi lebih dekat dengan tuhan, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Arabi dan seharusnya laki-laki cemburu dengan kelebihan itu.
Rektor Institute Ilmu Al Qur’an (IIQ) ini juga berharap agar para aktifis NU tidak terjebak dalam feminisme liberal. Dalam pandangan NU, masing-masing memiliki peran yang harus saling mengisi.
Terkait dengan sifat Allah yang dominan dengan sifat kelembutan ini, seberapa pun dosanya, jika bertaubat secara benar, atau taubatan nasuha. Dalam dunia sufi, taubat merupakan anak tangga pertama menuju Allah.
“Jangan pernah merasa terbebani oleh dosa, maka seolah-olah memandang tuhan tidak maha pengampun dan maha pemaaf, tetapi jangan pula berbangga diri sebagai ahli ibadah,” katanya.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua