Program Nuklir Iran Sumber Inspirasi bagi Negara Lain
NU Online · Jumat, 22 Desember 2006 | 04:52 WIB
Teheran, NU Online
Presiden Mahmoud Ahmadinejad hari Kamis mengecam AS dan sekutu-sekutunya karena berusaha menghentikan program nuklir Iran yang menurutnya telah menjadi sumber inspirasi bagi negara-negara lain.
Duta Besar Inggris untuk PBB mengatakan, Rabu, ia berharap Dewan Keamanan PBB melakukan pemungutan suara pekan ini mengenai sebuah resolusi pemberlakuan sanksi-sanksi terhadap Iran karena tidak mengindahkan seruan agar menghentikan pekerjaan pembuatan bahan bakar nuklir yang sensitif.
<>Iran menyatakan, program nuklirnya hanya digunakan untuk tujuan-tujuan damai, seperti pembangkit listrik, dan tidak untuk membuat bom seperti yang dikhawatirkan AS dan sekutu-sekutu Eropa-nya. Ahmadinejad mengatakan, upaya Barat untuk menghalangi Iran mencapai tujuannya tidak akan berhasil.
"Amerika dan sejumlah negara Eropa tahu betul bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa terhadap bangsa Iran," katanya kepada massa selama pidato di Iran barat.
"Mereka beranggapan bahwa bangsa Iran akan menunggu izin mereka untuk mencapai kemajuan, namun mereka harus tahu bahwa Iran telah memilih jalur yang sangat terhormat," kata Kantor Berita Iran IRNA.
Ahmadinejad memperkirakan lagi bahwa Iran akan mengumumkan bahwa mereka telah menjadi anggota penuh kelompok negara nuklir selama perayaan untuk memperingati revolusi Islam 1979 pada Februari mendatang.
Ia menyatakan, upaya Barat untuk mengendalikan rencana nuklir Iran dimotivasi oleh kekhawatiran bahwa negara lain akan mengikuti langkah Teheran itu. "Independensi, kemakmuran dan kemajuan Iran akan menjadi contoh bagi negara-negara lain," katanya.
"Kekuatan-kekuatan penggertak juga takut kemajuan Iran akan meningkatkan harapan negara lain, mendorong mereka berdiri di samping negara-negara ini," katanya.
Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki menyampaikan pernyataan yang lebih lunak di Teheran dengan menekankan bahwa Iran ingin kembali melakukan negosiasi mengenai program nuklirnya.
"Kami yakin ada kemungkinan untuk membangun sebuah jembatan antara kedua pihak sehingga Iran bisa melaksakan haknya (atas energi nuklir) dan setiap masalah atau kemenduaan (mengenai programnya) bisa dihilangkan," katanya.
"Kami harus menyatakan lagi bahwa bahasa ancaman telah kehilangan manfaat dan negosiasi merupakan penyelesaian yang memungkinkan," katanya pada jumpa pers berasma Menteri Luar Negeri Pakistan Kursheed Mahmood Kasuri yang sedang berkunjung ke Iran. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua