Warta

Puluhan Ribu Nahdylin juga Putihkan Istana Maimun Medan

Sen, 4 Februari 2008 | 00:52 WIB

Medan, NU Online
Puluhan ribu warga Nahdlyin “putihkan” Istana Maimun yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Warga menghadiri acara Istigotsah Kubro di Istana peninggalan Kesultanan Deli itu dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-82, Ahad (3/2).

Hadir dalam acara tersebut sejumlah ulama NU seperti KH Muchtar Muda Nasution, tokoh-tokoh pesantren dan NU seperti Drs H Amri Tambunan, H Afiduddin Lubis, H Maratua Simanjuntak, H Abdul Wahab Dalimunthe Drs H Syariful Mahya Bandar, para pengurus NU Sumut, Pengurus Cabang (PC) NU Sumut, beberapa lembaga, lajnah dan badan otonom NU.<>

Turut hadir juga sejumlah tokoh Ormas Islam seperti Ketua PW Alwashliyah Sumut Drs H Nizar Syarief. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Muhammad Safii Sitorus dari Medan.

Ketua Panitia Harlah NU Ke 82 PWNU Sumut HM Arifin Matondang dalam sambutannya menyatakan, kegiatan Istigosah Kubro ini merupakan puncak acara Harlah Ke-82 yang dilaksanakan secara serentak ditingkat Nasional dimulai pada 31 Desember 2008 lalu ditandai dengan pengibaran bendera NU di seluruh Sumatera Utara. Penyerahan bendera dilakukan oleh Mustasyar PWNU Sumut H Abdul Wahab Dalimunthe, SH dan Drs H Syariful Mahya Bandar.

Pada tanggal 12 Januari lalu dilakukan bakti sosial kepada kaum dhuafa di Jalan Sei Batanghari No 52 Medan. Pada 27 Januari 2008 pelaksanaan nikah masal di Asrama Haji Medan sebanyak 24 pasangan. Pada 28 Januari dilaksanakan Bahtsul Masail dengan topik "Faham Ahlussunnah wal Jamaah Menangkis Aliran Sesat" di wisma PHI Jalan Gatot Subroto Medan.

Pada 2 Februari 2008 lalu dilaksanakan silaturrahmi Ulama dan Umara NU di Hotel Madani Medan dan Seminar Nasional "Reposisi Aswaja Dalam Pergulatan Sosial, Ekonomi ,Politik ,dan Faham Keagamaan" di Hotel Dharma Deli Medan.

Ketua Tanfidziyah PWNU Sumut H Ashari Tambunan menyatakan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut mensukseskan acara ini. Dijelaskannya, Istigotsah juga dilaksanaan secara serentak di seluruh Indonesia yang dipusatkan di Istora Gelora Bung Karno.

Pada kesempatan itu Ashari juga menyatakan komitmen kebangsaan NU tidak akan tergoyahkan dalam situasi apapun dan kondisi apapun karena bagi NU yang terpenting bukan Islam seremonial, akan tetapi Islam subtansial.

Rais Syuriah PWNU Sumut Dr Pagar Hasibuan ,MA dalam tausyiahnya menyatakan pelaksanaan Isigosah Kubro ini membuktikan bahwa keberadaan NU di Sumatera tetap eksis dan Istigotsah ini menandakan kebangkitan NU di Sumut.

Dr Pagar juga menyatakan pelaksanaan Istiogah ini merupakan doa untuk keselamatan bangsa dijauhkan dari segala cobaan yang selama ini sering menimpa.

Usai pelaksanaan Istigosah dilanjutkan pawai seluruh kader muda NU dengan mengendarai ratusan sepeda motor mengelilingi Kota Medan. (nam)