Warta

PWNU Jabar Akan Berlakukan Pelajaran NU di Sekolah

NU Online  Ā·  Kamis, 14 September 2006 | 10:17 WIB

Bandung, NU Online
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Wilayah (PWNU) Jawa Barat H Dedi Wahidi mengatakan, pihaknya akan mewajibkan pelajaran ahlusunnah waj jamaah dan ke-NU-an sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) di setiap sekolah milik NU atau yang dikelola oleh kader NU di provinsi itu.

"Mulai Juli 2007 semua MI, SD, SMP, Mts, MA dan SMA yang dikelola oleh kader NU wajib menyampaikan mata pelajaran tentang ke-NU-an sebagai pelajaran muatan lokalnya", kata Dedi Wahidi usai pelantikannya sebagai Ketua Tanfidziyah NU Jabar di Bandung, Kamis.

<>

Ia mengatakan, dalam beberapa bulan ke depan, PWNU Jabar akan membuat kurikulum yang khusus untuk diberlakukan di wilayah Jawa Barat. Konsep pemberian pelajaran NU di sekolah-sekolah itu, lanjut Dedi Wahidi, karena ada kecenderungan pengenalan dan fanatisme terhadap Nahdlatul Ulama di kalangan generasi muda terus menurun.

Dikatakannya, pihaknya bukan latah terhadap langkah yang dilakukan PWNU Jatim yang sudah memberlakukan pelajaran NU di sekolah-sekolah, namun kenyataanya memang pelajar harus mendapatkan pelajaran itu di sekolah. "Kita akan menyusun kurikulumnya yang disesuaikan dengan dinamika dan kondisi masyarakat di Jawa Barat", katanya.

Dedi Wahidi mengaku sudah mendapat dukungan dari sebagian besar kader NU yang bersedia mendukung programnya memasukkan pelajaran NU ke sekolah-sekolah khususnya yang dikelola para kader Nahdliyin.

Selain itu PWNU Jabar juga akan mendorong agar pemberian pelajaran ke-NU-an juga diberlakukan secara nasional di sekolah-sekolah yang dikelola kader NU. "Tahap awal kita mencontoh pemberlakukan pelajaran NU seperti yang dilakukan PWNU Jatim, namun tentunya kita melakukan penyesuaian disesuaikan lagi dengan kondisi di Jawa Barat", ucapnya.

Selain berencana memasukan pelajaran NU ke dalam muatan lokal di sekolah dasar hingga menengah, PWNU Jawa Barat juga akan merubah sekolah-sekolah itu dengan nama NU seperti SD NU, SMP NU dan SMA NU dan yang sederajat lainnya.

Selain itu NU juga diharapkan bisa melahirkan perguruan tinggi NU atau Rumah Sakit NU. Dukungan dari para nahdliyin untuk merubah nama sekolah mereka dengan sebutan NU menurut Dedi cukup besar. Mulai tahun ini akan dilakukan perubahan nama-nama sekolah itu tanpa mempengaruhi status kepemilikan sekolah yang bersangkutan.

Selain itu Dedi juga mengatakan, target PWNU masa khidmat 2006-2011 juga akan melakukan konsolidasi organisasi sekaligus menyelesaikan utang-utang program yang tertunda dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Dalam satu tahun terakhir ini kami membagi program menjadi empat semester mulai dari konsolidasi organisasi, penuntasan program yang tertunda, pendataan anggota NU se-Jabar serta rencana pembangunan mesjid, sekretariat dan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama yang refresentatif", katanya.Ā (ant/mkf)