PWNU Jateng Diminta Perhatikan Juga Nasib Pekerja dan Buruh
NU Online · Kamis, 17 Juli 2008 | 00:19 WIB
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah diminta memperhatikan juga nasib para pekerja dan buruh. Sebab, beberapa daerah di Jateng, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai buruh, pekerja atau tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.
Salah satu caranya dengan memberdayakan organisasi buruh NU, yakni, Sarikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi). Tanpa peran Sarbumusi, nasib buruh NU, terutama para TKW, tak akan segera berubah.<>
Hal tersebut diungkapkan Ketua Consumerism Crisis Centre, Abdul Basir Haekal, kepada NU Online, di Kantornya, Kabupaten Brebes, Rabu (16/7). “Tanpa uluran tangan Sarbumusi, nasib TKW bagai cerita lama yang terus menerus diputar ulang, terutama soal pelecehan dan tindak kekerasan majikan,” terangnya.
Menurut Basir, di Brebes sendiri, banyak kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) yang menjadi TKW di luar negeri. “Di Brebes yang TKW-nya membludak, tapi tidak ada Sarbumusi,” tandasnya.
Namun, ujar dia, sebenarnya bukan kekeliruan NU secara kelembagaan. Sebab, NU bukan lembaga pengerah tenaga kerja. “Tapi, karena mayoritas yang jadi TKW adalah Nahdliyin, maka sudah selayaknya NU berperhatian pada para pahlawan devisa tersebut,” pungkasnya. (was)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua