Warta AWAL RAMADHAN

Rukyatul Hilal NU Baru Diadakan Jum’at Besok

Kam, 20 Agustus 2009 | 10:27 WIB

Jakarta, NU Online
Rukyatul hilal penentuan awal Ramadhan 1430 H Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama baru akan diadakan Jum’at (21/8) besok. Dengan demikian dalam sidang itsbat penetapan awal bulan Ramadhan yang sedang dilakukan, Kamis (20/8) petang ini, NU tidak dalam posisi melaporkan hasil rukyatul hilal.

”Saya tetap akan datang di sidang itsbat dan akan saya jelaskan posisi NU. Dan pada hari besok kalau terjadi hal yang tidak diinginkan harap difahami bersama,” kata Ketua Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama KH Ghazali Masroeri kepada NU Online di kantor PBNU Jakarta, sesaat sebelum berangkat mengikuti sidang itsbat di kantor Departemen Agama.<>

Selain perwakilan dari Lajnah Falakiyah NU sidang itsbat juga diikuti oleh Rais Syuriyah PBNU Prof Dr KH Chatibul Umam.

Menurut Kiai Ghazalie, penentuan awal bulan baru bisa diketahui setelah diadakan di sedikitnya 55 titik rukyatul hilal Lajnah Falakiyah seluruh Indonesia pada Jum’at petang.

”Ada 55 titik tukyat seluruh Indonesia. Disamping itu ada 99 kader perukyat nasional yang bersertifikat yang tersebar di beberapa titik yukyat, juga para kiai dan ustadz yang biasa melakukan rukyat,” katanya.

Jika tidak ada halangan syar'i, kata Kiai Ghazalie, berupa awan penghalang dipastikan hilal (bulan sabit) akan terlihat karena ketinggian hilal sudah hampir 12 derajat dan jarak Bulan dengan Matahari 7 derajat. Pada posisi ini hilal akan mudah terlihat.

Sidang itsbat hari ini diperkirakan akan memutuskan dilakukan istikmal atau penyempurnaan Sya'ban menjadi 30 hari karena pada saat Matahari terbenam hari ini bulan masih berada di bawah ufuk -1 derajat. Jika demikian, NU dan pemerintah akan mengawali Ramadhan pada hari yang sama meskipun berbeda jumlah hari untuk bulan Sya'ban. (nam)