Said Agil: Kiai Berjasa Besar Membangun Bangsa
NU Online · Jumat, 13 Februari 2009 | 13:24 WIB
Para ulama dan kiai adalah orang-orang yang berjasa besar dalam membangun karakter bangsa. Para ulama dan kiai selalu mendampingi umat dan pemerintah dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian dikatakan Ketua Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siradj kepada puluhan ulama dan mursyid thoriqoh di Asrama Haji Jakarta, Kamis (12/2). Menurut Said Agil, bahkan ketika pemerintah sedang mengalami kegoncangan, para ulama selalu dapat diandalkan sebagai tempat bertanya oleh masyarakat.<>
"Dalam kurun perjalanan bangsa kita, baik pada periode pemerintah manapun, entah Orde Lama, Orde Baru maupun masa sekarang, para ulama tetap menjadi panutan bagi masyarakatnya. Ketika politik dan ekonomi negara sedang rusak, maka ulama berperan sebagai penyelamat bangsa melalui peran pemersatu bangsa," terangnya ketika mengisi materi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Jam'iyyah Ahlit Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia (JATMI).
Dari sinilah, menurut Said Agil, para ulama memegang peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa, terutama di bidang pendidikan. karenanya, Said berharap, para ulama dapat meningkatkan mutu pesantren sebagai wadah pendidikan umat yang terdepan.
"Jika para santri yang belajar di pesantren adalah pribadi-pribadi yang berkualitas, tentu pesantren tidak akan kesulitan mengembangkan kualitas generasi bangsa. Namun jika pesantren dipenuhi oleh anak-anak didik yang belajar untuk sekedar pelarian, maka tugas para ulama kan menjadi semakin berat," tuturnya.
Lebih jauh, Said Agil menegaskan, mestinya pemerintah memberikan perhatian lebih kepada pesantren agar fasilitas-fasilitas pendidikan berbasis agama dapat ditingkatkan. Sehingga tugas-tugas ulama untuk mencerdaskan bangsa menjadi lebih ringan dengan kualitas alumni pesantren yang lebih baik. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua