Saiful Bahri Siap Sejahterakan Buruh
NU Online · Selasa, 3 Agustus 2010 | 11:08 WIB
Ketua Umum DPP Serikat Buruh Muslimin Indonesia Saiful Bahri Anshori dalam seluruh program kerjanya pada periode 2010-2015 akan difokuskan bagaimana mensejahterakan para buruh anggota Sarbumusi.
“Soliditas diantara pengurus harus dimatangkan, Sarbumusi bukan untuk partai politik, tetapi untuk kesejahteraan buruh,” katanya dalam sambutannya sebagai ketua umum terpilih, Selasa (3/8).<>
Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal yang harus dilakukan, seperti membangun basis dan koordinasi yang rapi diantara seluruh jajaran pengurus Sarbumusi dari tingkat DPP sampai ke basis.
“Sarbumusi memperjuangkan keadilan dalam konteks rahmatan lil alamiin, semua buruh harus diperjuangkan, bukan hanya buruh NU saja,” imbuhnya.
Selanjutnya, hubungan dengan mitra kerja sesama serikat buruh dan dengan pemerintah perlu ditegaskan. Jejaring yang dimiliki memungkinkan adanya sharing berbagai program yang bisa dikerjakan untuk pemberdayaan buruh.
“Tak sulit membangun Sarbumusi, banyak program yang bisa dikerjakan,” paparnya.
Pengembangan networking tak hanya terkait dengan jejaring dalam negeri, tetapi juga komunitas internasional yang memiliki perhatian terhadap masalah buruh, tetapi ia mengingatkan, fihak asing juga memiliki agenda sendiri sehingga harus pandai-pandai menentukan sikap.
Mengingat Menakertrans sekarang adalah orang NU, yaitu Muhaimin Iskandar, maka ia akan meminta dukungan dan jejaring ke Disnaker di daerah agar Sarbumusi dapat memperolah akses pada program pemberdayaan masyarakat.
“Kita juga siap membantu memfasiitas jika ada kasus di Mahkamah Konstitusi atau di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terangnya.
Saat ini yang tengah diupayakan adalah mendapatkan kantor sekretariat tetap yang luas dan bisa menjadi basecamp buruh dari daerah yang pergi ke Jakarta. Saat ini sudah ada fihak yang menjanjikan memberi kantor seluas 200 meter dengan tiga lantai. Kantor di gedung PBNU sangat tidak memadai untuk Sarbumusi yang memiliki anggota puluhan ribu.
Upaya lain adalah membuat buku tentang fikih buruh yang bisa menjadi panduan bagi buruh dalam bertindak. Dalam Al Qur’an dan Hadist, banyak sekali ayat yang berbicara tentang hubungan kerja antara majikan dan buruh, semua hal tersebut harus menjadi inspirasi dan nilai-nilai yang dipegang oleh anggota Sarbumusi.
Baginya, mendapat amanah untuk mengelola Sarbumusi berarti harus mampu mensejahterakan buruh, menjayakan Indonesia dan membahagiakan NU. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua