Warta

Saifullah Yusuf Temui KH Khatib Umar

NU Online  ·  Senin, 25 Februari 2008 | 05:50 WIB

Jember, NU Online
Langkah Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur, Saifullah Yusuf, rupanya semakin mantap. Ahad (24/2) malam kemarin, Saifullah yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu menemui KH Khatib Umar, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Ulum, Jember, Jatim.

Kedatangan mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu untuk meminta restu pada Kiai Khatib terkait pencalonannya sebagai cawagub pada pemilihan gubernur Jatim 23 Juli 2008.<>

“Setelah dideklarasikan, kami sudah ke kiai-kiai untuk bersilaturrahmi. Dan, sekarang ini, kami mohon doa restu untuk pemilihan gubernur,” ujar Saifullah.

Kunjungan itu sendiri cukup menarik. Sebab, jadwal yang disampaikan pada pihak pesantren Sabtu pukul 21.00 WIB. Hanya, karena acara cukup padat di Situbondo, seperti bertemu dengan dengan KH Sofyan dan KHR Kholil, acara ke Jember molor. Bahkan, ia baru masuk ke dalem pesantren kia sepuh itu pukul 23.30 WIB.

Meski demikian, KH Khatib Umar rela menunggu hingga larut. Kedatangan Gus Ipul didampingi sejumlah pengurus Ansor Situbondo dan koordinator wilayah Ansor Tapal Kuda, Babun Suharto. Sampai di pesantren KH Khatib, Gus Ipul langsung disambut hangat.

“Mohon maaf, Kiai, tadi masih bertemu dengan KH Khalil dan kiai Sofyan, sekaligus ini menyampaikan salam dari beliau,” ujar Saifullah membuka perbincangan tengah malam itu.

KH Khatib pun tersenyum dan menanyakan kabarnyabnya. Saifullah pun langsung blak-blakan kalau sekarang ini, dia terpaksa “dijodohkan” dan berpasangan dengan Soekarwo. Ia juga melontarkan pertanyaan-pertanyaan vulgar terkait dengan cagub lain yang sudah maju.

“Kira-kira, mana yang baik di antara calon itu, Kiai,” ujar Gus Ipul sembari disambut tawa ringan pengurus Ansor. Sembari tersenyum, Kiai Khatib hanya menjawab singkat bahwa Saifullah itu baik.

Kepada Erje, Gus Ipul menegaskan, sudah menjadi kewajiban untuk datang kepada kiai-kiai berpengaruh di Jawa Timur. Sebab, selain tradisi kader Ansor sejak puluhan tahun lalu, perhelatan pilgub mengandung konsekuensi besar untuk menjalankan amanah umat. “Sehingga, saya harus mohon doa kepada para kiai, ” ujarnya. (gpa/sbh)