Warta FTA ASEAN-CHINA

Sarbumusi Dorong Cintai Produk Dalam Negeri

NU Online  ·  Kamis, 14 Januari 2010 | 12:18 WIB

Jakarta, NU Online
Serbuan produk China berharga murah yang masuk setelah berlakunya free trade area atau kawasan bebas perdagangan antara Asean dan China bisa mengancam keberadaan industri manufaktur di Indonesia yang akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya PHK massal.

Ketua Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) H Junaidi Ali mendorong agar pemerintah dan masyarakat mengkampanyekan penggunaan produksi dalam negeri untuk melawan serbuan produk dari China.<>

“Ini yang harus kita lakukan karena tidak mungkin kita menolak perdagangan global,” katanya, Kamis (14/1).

Sayangnya, kampanye upaya cinta produk dalam negeri yang diperkenalkan Mahatma Ghandi melalui slogan swadesi ini kurang menggema sehingga kesadaran masyarakat juga kurang maksimal, padahal ini sangat penting demi ketahanan industri nasional.

Strategi lain yang harus dilakukan adalah memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga standar ini berlaku umum. “Ini akan membatasi produk yang masuk, misalnya produk rumah tangga berbahan melamin dari China tak akan masuk, nanti tinggal ketegasan pemerintah saja,” tambahnya.

Junaidi menyesalkan, kesepakatan ini sudah ditandatangani sejak tahun 2002, tetapi kurang sosialisasi sehingga tak banyak masyarakat yang tahu. Akhirnya ketika diberlakukan banyak kalangan yang terkaget-kaget dan tidak siap.

Ia sendiri sudah pernah melakukan kunjungan ke China dan tak semua produk dari sana lebih berkualitas dan lebih murah harganya. Peran pemerintah dalam melindungi industri nasional ini menurutnya sangat menentukan. (mkf)