Warta

Sejak 11 September, Orang Amerika Semakin Ingin Tahu Islam

NU Online  ·  Kamis, 25 Maret 2010 | 20:05 WIB

Makassar, NU Online
Sejak terjadinya peristiwa 11 September, yakni serangan terhadap gedung WTC, orang Amerika semakin ingin tahu tentang Islam. Sehingga 9 tahun terakhir ini minat mahasiswa AS untuk melakukan studi keislaman meningkat tajam.

Ketika Bush menjabat Presiden Amerika Serikat, professor-profesor dari pusat studi keislaman banyak yang melakukan kritikan. Sehingga kritikan tersebut membuat orang AS semakin ingin tahu tentang Islam.

<>

Salah satu dampaknya, buku-buku yang simpati terhadap Islam makin banyak diminat warga AS. Sehingga semakin banyak toko-toko buku mulai menyediakan pojok khusus buku Islam. Terakhir buku karangan Karel Amstrong menjadi buku best seller.

“Karena Karel Amstrong orang Amerika Serikat sendiri, tentu kalangan masyarakat AS lebih mudah memahami penyampaian tentang Islam,” kata ulil Abshor Abdallah, salah seorang aktiviz NU dalam sebuah diskusi di arena Mutamar, Kamis (25/3).

Dalam kesempatan ini, Ulil juga  membantah anggapan bahwa dirinya yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Harvard AS dibiayai oleh sebuah founding dari negara Amerika yang notabene berasal dari Yahudi.

"Padahal, saya mendapatkan beasiswa tersebut dari  orang kaya di Arab Saudi memberikan sumbangan sebesar 20 juta dollar untuk pengembangan studi keislaman di negara tersebut," terangnya.

Terkait dengan pernyataan yang menimbulkan pro dan kontra, Ulil menyebutkan, sebenarnya pertanyaan itu ditujukan kepada kelompok diluar NU (Aswaja), terutama HTI dan PKS.

"Namun, karena dibesar-besarkan menjadi masalah serius di kalangan Nahdliyin," tandasnya. (arm)