Warta

Suara PKB Diprediksi Bakal Merosot Tajam

Sel, 24 Maret 2009 | 22:47 WIB

Jakarta, NU Online
Pengamat politik pada Universitas Monash, Australia, Greg Barton, memprediksi perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan merosot tajam pada Pemilu 2009. Menurutnya, pada pemilu mendatang akan diwarnai penurunan suara parpol lama, kecuali Partai Demokrat yang relatif stabil.

Sedangkan PKB, merupakan partai yang bakal mengalami kemerosotan paling tajam. Penurunan suara PKB tersebut akibat konflik yang berkepanjangan. Selain itu, PKB kehilangan figur-figur yang bisa menarik massa.<>

"Secara rasional, tidak ada seorang pun yang bisa mengatakan bahwa PKB tidak akan mengalami penurunan suara secara signifikan setelah berbagai kejadian yang menimpanya," kata Greg dalam keterangan persnya, Selasa (24/3).

Pendapat serupa disampaikan Wakil Sekjen DPP PKB Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid). Bahkan, tanda-tanda penurunan suara PKB terlihat di berbagai daerah. Sebab, kata dia, kader PKB di tingkat basis masih loyal kepada KH Abdurrahman Wahid.
"Justru suara PKB turun drastis setelah Muhaimin dan kawan-kawan mengkhianati Gus Dur," ungkap Yenny dikonfirmasi terpisah.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa Marwan Ja'far membantah analisis tersebut. Menurut dia, massa PKB adalah warga NU. Hubungan emosional kedua institusi tersebut sangat kuat. Karena itu, kader PKB di basis tidak akan mudah mengalihkan dukungan.

"Hampir tidak mungkin warga NU tiba-tiba loncat ke partai nasionalis seperti Gerindra. Jadi, meski Yenny bergabung dengan Gerindra tak akan banyak berpengaruh," ungkapnya.

Menurut Marwan, PKB akan membentuk sistem kepartaian sehingga mesin politik bisa berjalan efektif. Sebab, kata dia, selama ini PKB hampir tidak punya sistem organisasi yang terarah. "Kita usung paradigma baru, dengan membangun sistem kepartaian yang modern," pungkasnya. (okz)