Warta

Suara Takbir Mengalun Merdu di Hawaii

NU Online  Ā·  Sabtu, 11 September 2010 | 08:22 WIB

Honolulu, NU Online
Menjadi orang rantau, tentu lebaran mempunyai makna tersendiri. Demikian pula dengan komunitas Muslim di Hawai. Perayaan Hari Raya Idul Fitri menjadi begitu syahdu, penuh makna dan sangat menyentuh hati bagi setiap muslim di sana. Kenapa? Tentu karena umumnya umumnya Muslim di Hawaii adalah perantau, atau bukan asli penduduk amerika. Rata-rata adalah keturunan Asia: Indonesia, India, Timur Tengah, Turki dan lain-lain.

Perayaan Idul Fitri di Hawaii dimulai dengan kumandang takbir yang mengalun merdu sejak Maghrib di Masjid Manoa Hawaii. Meski tanpa speacker yang terdengar nyaring ke luar Masjid, namun tetap dapat dilangsungkan dengan Khusyu' dan syahdu hingga malam hari sekitar jam 21.00 waktu setempat. Demikian dilaporkan Slamet Thohari kontributor NU Online di Honolulu, Negara Bagian Hawai, AS.
gt;
IdulĀ  Fitri jatuh pada hari jumat, 10 september, tepat sehari sebelum rencana pembakaran Al-Qur’an oleh pendeta fundamentalis dari Florida. Lebaran di Hawaii jauh lebih lambat 17 dari Indonesia, mengingat perbedaan waktu antara Indonesia dan Hawaii adalah 17 jam. "Jadi, saat di Indonesia sedang merayakan Sholat Ied, anak-anak muda NU yang sedang belajar di sana malah sedang sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Karena memang, di sana belum lebaran," tutur Slamet Thohari, salah satu kader muda Nu yang disability studies di University of Hawaii at Manoa, Sabtu (11/9).
Ā 
Muslim di Honolulu melaksanakan Sholat Idul Fitri dijalankan penuh kidmat, diselangi hujan kecil-kecil yang menjadi ciri khas Hawai. Kaum muslim Hawaii yang datang dari berbagai negara berkumpul di Manoa Park.

"Di emper Manoa Park yang bertribun, sekitar 500 muslimin dan muslimat menjalankan sholat Idul Fitri dengan khusuk dan syahdu. Mereka bersatu, tak ada lagi batas-batas ras dan etnis, tak ada lagi batas2 negara, semua seperti saudara dan saling merangkulĀ  mengucap salam dan saling memberikan selamat lebaran," terang mahasiswa asal Kudus Jawa Tengah ini.

Lebih lanjut Slamet menjelaskan, Sholat Idul Fitri tahun ini sangat bermakna. Mengingat saat ini umat Muslim di Hawai sengan berkumpul dan bersatu terkait berita rencana pembakaran Al-Qur'an oleh seorang pendeta di Florida.

Begitu Sholat usai, masyarakat muslim Hawaii pun berkumpul sambil makan-makan kecil. Ada roti dan minuman ringan.

"Akan tetapi ada pula beberapa orang Indonesia dan Malaysia yang kemudian membuat pojok sendiri, menata meja khusus dan kemudian mengeluarkan makanan-makanan khas Indonesia dan Indonesia," tutur Slamet. (min)