Surat Yasin Raksasa Untuk Almarhum Istri Tercinta
NU Online · Selasa, 8 Maret 2011 | 16:25 WIB
Doa adalah hadiah sempurna untuk orang tercinta yang sudah berada di alam baka. Itulah yang diyakini Toeriman Madyo Miharjo (79) yang cintanya tak pernah putus untuk almarhum istrinya. Dia membuat Surat Yasin raksasa selama 8 bulan menjelang 1.000 hari wafat sang istri.
Toeriman yang beralamat di Kelurahan Karang Pucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengahini mengaku membuat buku Yasin karena terinpirasi orang-orang selalu membaca Surat Yasin ketika ada orang yang meninggal.
/>
Dia berpikir, kenapa tidak satu Surat Yasin yang bisa dibaca banyak orang beramai-ramai. Dirinya lantas mencoba membuat Surat Yasin raksaksa yang terbuat dari 50 lembar kertas manila serta triplek pada bagian covernya.
Menurut dia, pada awalnya dia tidak bisa menulis huruf Arab dengan baik. Namun karena tekad yang besar membuatnya terus dan terus belajar menulis huruf Arab dengan baik dan benar. Berkat ketekunannya tersebut akhirnya buku yang ia impikan dapat terwujud.
"Awalnya saya tidak bisa menulis huruf Arab. Karena keinginan saya untuk membuatkan Surat Yasin untuk almarhum istri saya, akhirnya saya terus belajar," ujar pensiunan guru bahasa Jawa ini seperti dilansir detik.com, Selasa (8/3).
Dia menambahkan, untuk membuat buku Surat Yasin ini dirinya sudah menghabiskan 24 spidol besar dengan enam botol tinta spidol. Menurutnya, sebelum menulis dirinya harus berwudhu terlebih dahulu. Saat wudhu yang ia lakukan batal, dia pun berhenti membuat buku, dan segera berwudhu kembali untuk melanjutkan menulis.
Selain ukurannya yang terbilang raksaksa, Surat Yasin ini memiliki kelebihan dibanding Surat Yasin pada umumnya. Dalam buku Surat Yasin yang dia buat juga dilengkapi dengan terjemahan yang ditulis dalam aksara Jawa, selain terjemahan dalam bahasa Indonesia.
"Saat ini buku saya simpan di rumah. Saya tidak tahu sudah menghabiskan uang berapa untuk membuat Surat Yasin ini, semua saya lakukan demi almarhumah," jelas kakek yang sering menggunakan ikat kepala tersebut. (ful)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua