Sutradara Muda Berdarah Indonesia Menang di Saudi
NU Online · Sabtu, 16 April 2011 | 00:56 WIB
Sutradara Muda Berdarah Indonesia Menang di Saudi namanya Anggi Makki, baru 22 tahun, tinggal di Jeddah namun fasih berbahasa Indonesia. Sutradara muda berayah warga Saudi beribu Indonesia ini memenangkan lomba SAGIA's Most Competitive Youth (MCY) untuk kategori Seni dan Kreativitas yang diselenggarakan oleh Edge of Arabia, suatu organisasi internasional di bidang seni dan kreativitas bagi pemuda-pemuda Arab.
baru-baru ini Anggi berhasil menyisihkan 9 finalis lain dari seluruh jazirah Arab setelah film pendek garapannya "Frozen Dance" dipandang sebagai hasil karya yang bernilai seni sangat kreatif. Anggi akan dikirim ke London dimana ia bakal ketemu para pemenang sejenis dari negara-negara lain.
gt;
Sarjana bisnis jebolan King Abdul Aziz University di Jeddah ini mengaku sangat tersanjung dengan kemenangan filmnya tersebut. "Selama 15 tahun belakangan saya begitu ingin menjadi sutradara film. Saya bahkan harus belajara sendiri untuk itu, dari buku-buku dan film-film yang saya tonton." ujarnya, sumringah.
Makki menjelaskan bagaimana proses pembuatan filmnya itu terilhami saat dia sedang jogging dekat rumahnya. Ceritanya tentang perjuangan seorang anak yang bertekad untuk mengikuti lomba lari agar dapat memenangkan sejumlah uang untuk keperluan berobat bapaknya yang sedang sakit.
"Film karya Anggi Makki meraih kemenangan karena sangat mengesankan, kaya akan eksplorasi isu-isu lokal, memberdayakan pemain lokal dan melibatkan khalayak lokal. Sebagai seorang sutradara, penulis dan produser, Anggi menunjukkan inisiatif dan dedikasi besar, yang kami rasa layak mendapatkan pengakuan," kata Stephen Stapleton, pendiri Edge of Arabia, organisasi di balik kompetisi kategori Seni dan Kreativitas.
Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa di negara Arab Saudi bioskop belum ada, karenanya para pegiat film di sana harus pandai-pandai mencari sarana untuk menunjukkan hasil karyanya. Di antaranya dengan mengikuti lomba-lomba semacam ini.
"Dalam masyarakat di mana pembuatan film masih sangat langka dibandingkan profesi lainnya, Anggi layak mendapatkan penghargaan karena memenuhi kecintaannya untuk menceritakan kisah-kisah dan menginspirasi rekan-rekannya," tambah Stapleton.
"Frozen Dance" adalah film pendek ketiga Anggi Makki. Yang pertama, masih bersifat eksperimental berjudul, "Stick With It" pernah dipertunjukkan di Balairung Fakultas Sastra UI di Depok tahun 2008 dalam rangka memenuhi undangan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra dan Bahasa Arab UI. Setahun kemudian film keduanya, " mengantarnya sebagai Sutradara Muda Terbaik III di Festival Film Internasional se jazirah Arab di Dubai, United Arab Emirates. Kesuksesan sineas belia ini bahkan kini menggodanya untuk membuat film tentang negeri ibunya, Indonesia.
"Setiap liburan sekolah saya selalu ke Indonesia. Saya sangat dekat dengan keluarga Ibu dan saya juga memiliki banyak teman di sana. Saya ingin sekali suatu hari untuk ikut meramaikan jagad perfilman Indonesia. Insya Allah," pungkasnya dalam bahasa Indonesia yang fasih. (ful)
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
6
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
Terkini
Lihat Semua