Dalam menjalin rumah tangga perlu sebuah kekompakan. Kekompakan yang dirajut laiknya tim sepak bola. Kesebelasan sepak bola yang kompak maka akan mudah untuk menuai kemenangan. Demikian diutarakan KH Sya’roni Ahmadi, kyai kharismatik asal Kudus, saat memberikan taushiyah dalam sebuah acara Tasyakuran Walimatul di Jepara, Kamis (17/3).
Menurutnya kekompakan yang dirajut dalam mahligai rumah tangga penting dilakukan agar tercapai bahtera keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Jika kompak tentu akan mudah proses untuk menghasilkan keturunan. “Minimal setelah tujuh bulan pernikahan pasangan suami-istri telah memiliki jabang bayi,” ungkapnya.
>
Berkenaaan masalah kekompakan, beliau menyontohkan sahabat Nabi yang bernama Abdullah Amr bin Ash setelah menikah dirinya malah tidak ada waktu untuk istri. Malam hari digunakan untuk shalat malam dan siang hari untuk puasa. Singkat cerita, istri Abdullah pun mengadu kepada Rasulullah mengenai suaminya tersebut. Setelah mendengar aduan dari perempuan tersebut, Rasul meminta suaminya untuk datang ke kediamanNya.
"Akhirnya Abdullah datang memenuhi panggilan Rasul. Ternyata benar, setelah menikah sahabat Nabi tersebut belum pernah menggauli istrinya sama sekali. Nabi Muhammadmeminta Abdullah agar tidak mengabaikan istrinya. Artinya istri juga harus menerima hak-hak yang harus diterima. Abdullah pun mengiyakan permohonan tersebut," lanjut Kyai Sya'roni Ahmadi.
Dari ceritera tersebut maka kyai Sya’roni mengungkapkan bahwa kekompakan dalam rumah tangga menjadi senjata yang ampuh. “Selain kompak, orang tua juga perlu berperan dalam mengontrol hubungan suami-istri yang dijalin oleh anak-anaknya,” lanjutnya seraya mengakhiri taushiyah siang tersebut. (qim)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua