Jakarta, NU Online
Departemen Agama (Depag) tak bersedia memberi Ujian Nasional (UN) ulangan bagi 9,1 persen siswa Madrasah yang tidak lulus UN. "Kami hanya menyarankan bagi mereka yang menginginkan Ujian Nasional ulangan agar mengulangi kembali sekolahnya di kelas III,"Â kata Direktur Pendidikan pada Madrasah, Departemen Agama, Firdaus di Jakarta, Kamis.
Pilihan lainnya, ujarnya, dengan cara mengikuti program Paket C atau pendidikan kesetaraan dengan SLTA yang harus dijalani selama setahun.
<>Â Prinsipnya, bagi yang lulus paket C maupun paket B (untuk tingkat SLTP) tetap bisa melanjutkan sekolah sekaligus kuliah pada tahun ajaran yang sama, tidak perlu menunggu tahun berikutnya.Pemerintah tetap konsisten bahwa tak ada ujian nasional ulangan. Ketiadaan ujian nasional ulangan, ujarnya, agar hasil ujian nasional siswa memang murni. Sebelumnya, diumumkan hasil ujian secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin (19/6).
Persentase rata-rata angka kelulusan UN 2005/2006 untuk sekolah menengah lanjutan atas (SLTA) mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan UN tahun 2004/2005 lalu.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suhendro mengatakan untuk SMA dari 80,76 persen pada UN 2004/2005 menjadi 92,50 persen pada UN 2005/2006.
Sedangkan untuk Madrasah Aliyah (MA) dari 80,37 persen menjadi 90,82 persen, SMK dari 78,29 persen pada UN 2004/2005 menjadi 91, persen pada UN 2005/2006.
UN 2006 dilakukan serentak di seluruh Indonesia yang diikuti oleh 1.958.746 siswa SLTA, yakni SMA sebanyak 1.093.737 siswa, Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 221.801 siswa, dan SMK sebanyak 643.208 siswa SMK. (ant/mkf)
Terpopuler
1
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
2
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua