Takut Ditanya di Akhirat, Gubernur Jatim akan Tutup Lokalisasi Dolly
NU Online · Ahad, 24 Oktober 2010 | 11:03 WIB
Gubernur Jatim Soekarwo berencana akan menutup secara bertahap tempat prostitusi atau lokalisasi Dolly. Dirinya merasa bertanggung jawab secara moral untuk menutup lokalisasi yang disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
"Mengingat jika nanti saya meninggal, di akhirat pasti akan ditanya malaikat mengapa semasa menjabat gubernur membiarkan begitu saja adanya praktik prostitusi yang jelas-jelas bertentangan dengan agama," katanya kepada wartawan.<>
Gubernur akan merencanakan secara matang dengan berkonsultasi terlebih dulu dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen Gatot Numantiyo untuk memberikan bantuan pengamanan saat eksekusi penutupan lokalisasi tersebut.
"Saya tidak mau diam saja dengan membiarkan lokalisasi Dolly tetap beroperasi. Ini lebih sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai pemimpin dan saya tak mau hal itu menjadi beban di akhirat nanti," tegasnya seperti dikutip situs beritajatim, Ahad (24/10).
Menurut dia, data terakhir dari Kecamatan Sawahan, tempat lokalisasi Dolly berada, menyebut jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang berada di Dolly mencapai 1.050 orang.
Hal itu jelas membutuhkan mekanisme dan kebijakan antisipasi untuk meminimalisasi efek negatif berupa masalah sosial, jika benar lokalisasi Dolly jadi ditutup. "Kami dorong penutupan segera dilakukan. Jika masalahnya ekonomi, kami carikan solusinya agar para PSK memiliki penghasilan secara halal," tukasnya.
Pakde Karwo sapaan akrabnya menuturkan program yang dinilai cukup berisiko tersebut dilakukan karena terinspirasi langkah mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menutup lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta, dengan menjadikannya sebagai Islamic Center.
"Nah, program itu yang menjadi inspirasi bagi saya untuk menerapkannya di Surabaya. Sebagai kota yang mayoritas muslim, penutupan lokalisasi merupakan kewajiban," ujarnya.
Meski begitu, Soekarwo menyebut kewenangan penutupan ada di tangan Pemkot Surabaya. "Kami akan bantu Pemkot Surabaya. Jika jadi ditutup, pemprov bisa berikan pelatihan khusus kepada PSK agar bisa menghasilkan uang secara cepat, seperti bisnis pracangan," ujarnya. (nam)
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
6
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
Terkini
Lihat Semua