Warta

Tata Organisasi Masjid Perlu Diperbaiki

NU Online  ·  Kamis, 1 Mei 2008 | 22:07 WIB

Bogor, NU Online
Umat Islam diharapkan dapat meningkatkan tata organisasi masjid. Pasalnya, selama ini, tata organisasi masjid sangat lemah. Bahkan, nyaris tidak ada masjid yang memiliki pusat data jamaahnya. Sehingga muncul kesan bahwa organisasi masjid kurang profesional.

Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas’udi saat berceramah pada peringatan Maulid Nabi di Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/5) kemarin.<>

Menurut Masdar, tata organisasi masjid perlu diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah. Dengan penataan organisasi yang baik, maka akan semakin menguatkan peran sosial masjid bagi jamaahnya.

“Tidak ada salahnya kita meniru agama lain dalam mengelola rumah ibadahnya. Misalnya, rekan-rekan Katolik dan Protestan. Mereka memiliki data jemaat gereja yang cukup baik. Sehingga yang tidak terdaftar keanggotaannya, tidak mendapatkan pelayanan,” tutur Masdar.

Ia mengemukakan, mengorganisasi sesuatu dengan baik dalam Islam sangat dianjurkan. Bahkan, ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa kejahatan yang terorganisir acapkali mampu mengalahkan kebajikan yang kurang terorganisir.

“Kalau tata organisasi dan data masjid tidak diperbaiki, perannya akan kalah dibandingkan yang lain. Manajemen masjid perlu kita perbaiki untuk meningkatkan kualitas layanan kepada umat,” tutur Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) itu.

Selain menganjurkan perbaikan tata organisasi masjid, Masdar juga mengajak kepada umat Islam agar memperkuat semangat berjamaah (berorganisasi). Dengan berjamaah yang baik, umat Islam tidak hanya unggul dalam hal kuantitas, namun juga kualitas.

“Banyak contoh kasus membuktikan kadang jumlah yang sedikit mampu mengungguli jumlah yang jauh lebih banyak Itu bisa terjadi kalau yang sedikit terorganisir dengan baik, sementara yang lebih banyak tidak. Al-Quran bahkan mengingatkan kita, kam min fiatin qalilatin ghalabat fiatan katsiratan biidznillah (Banyak kelompok minoritas yang mengungguli kelompok mayoritas berkat izin dari Allah),” imbuhnya.

Umat Islam yang notabene sebagai populasi terbesar bangsa ini, terangnya, dapat meningkatkan pengaruh dan perannya bagi bangsa, kalau mampu mewujudkan semangat berjamaah dalam arti sesungguhnya. Dengan begitu, visi Islam sebagai agama bagi alam semesta akan terwujud. (hir)