Warta LIPUTAN HAJI

Telantar di Jeddah, Jamaah Haji Khusus akan Gugat Garuda

Sel, 23 November 2010 | 13:00 WIB

Jeddah, NU Online
Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji menggugat pihak Garuda Indonesia agar menanggung sepenuhnya biaya transportasi dan akomodasi para jamaah yang telantar di Jeddah, menyusul molornya jadwal kepulangan mereka ke Tanah Air hingga lebih dari 20 jam.

"Kami hanya minta ganti rugi dalam bentuk uang terkait penyediaan akomodasi dan transportasi selama masa menunggu. Termasuk hotel tempat menginap sementara," kata Baluki Ahmad, Ketua Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji di Madinah, Selasa (23/11). Sejak Sabtu hingga Selasa (23/11/2010), baru sekitar 2.000 jamaah bisa diangkut pihak Garuda. />
Rombongan jamaah dari biro penyelenggara haji dan umrah itu baru diberangkatkan setelah lebih dari 30 jam terkatung-katung di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Padahal, penundaan penerbangan-penerbangan awal pemulangan jamaah tersebut berakibat pada penundaan jadwal-jadwal berikutnya, yang membuat antrean jamaah yang akan dipulangkan bertambah panjang.

Sejauh ini pihak Garuda menjanjikan hanya memberi semacam "ganti rugi" 180 riyal Saudi kepada tiap jamaah. Padahal, menurut Djadjang Sudradjat, pada saat seperti sekarang tarif hotel melati di Jeddah saja 300 riyal Saudi per malam. Belum lagi untuk makan dan penyediaan transportasi, yang semua harus dihitung ulang akibat penundaan kepulangan.

Sementara itu pihak Garuda di Jeddah yang dihubungi wartawan via telepon dari Madinah belum bersedia berkomentar. "Kami ini sudah terjadwal secara ketat. Sekarang ini tidak ada hotel yang bisa diperpanjang karena hari berikutnya sudah dipesan orang lain,”ujarnya.

Menurut perhitungan sementara, dengan 245 orang jamaah saja biaya tambahan yang mesti dikeluarkan sekitar 20.000 dollar AS. Baik Baluki maupun Djadjang juga mengeluhkan buruknya pelayanan Garuda secara keseluruhan. kalau tuntutan itu tidak dipenuhi, maka akan menggugat secara hukum resmi.

Apalagi tarif angkutan haji Jakarta-Jeddah dan sebaliknya jauh lebih mahal dibandingkan rute ke Eropa, tetapi pelayanan yang diberikan pihak Garuda dinilai jauh dari memadai. "Pelayanan Garuda sangat minim, padahal ongkos yang ditarik hingga 1.800 dollar AS per jamaah,”tutur Djadjang.

Sementara untuk rute ke Eropa, Jepang dan Australia ketika masa puncaknya saja paling mahal 1.200 dollar AS dan pelayanan yang diberikan Garuda sangat bagus. Djadjang pernah bekerja di Garuda sebagai GM Garuda di Jeddah pada 1990-1992.(amf/kcm)