Thariqah Mestinya Bukan Hanya Amalan para Manula
NU Online · Kamis, 12 Februari 2009 | 12:58 WIB
Jakarta, NU Online
Thoriqoh adalah amalan yang menyelaraskan kehidupan manusia di dunia, karenanya thoriqoh mertinya tidak hanya diamalkan oleh hamba-hamba Allah yang telah berusia lanjut atau manula. Jika saja thoriqoh telah diamalkan oleh generasi muda, maka suatu bangsa akan menjalani hidupnya dengan penuh keharmonisan.
Demikian disampaikan oleh KH Ahmad Jauhari selaku Direktur Penerangan Islam Departemen Agama Republik Indonesia pada sambutannya di depan ratusan peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Jam'iyyah Ahlit Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia (JATMI) di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (12/2).
Dalam pidatonya untuk mewakili Menteri Agama yang berhalangan hadir ini, Ahmad Jauhari berpesan, para pengamal thoriqoh mestinya dapat meneladankan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat yang belum mengamalkan thoriqoh tertentu. Karena thoriqoh adalah jalan menuju keridhoan Allah, maka setiap pengamal thoriqoh tentu menjalani keselarasan hidup sebagaimana diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah.Â
"Inti ajaran thoriqoh adalah keselaran hidup melalui berdzikir kepada Allah. Siapapun yang ingin menjalani kehidupan dunia dalam dengan keselarasan, maka hendaklah ia senantiasa mengingat Allah SWT. Tidak perlu menjadi tua dan udzur dulu untuk mengikuti suatu thariqoh," terang Kyai yang juga menjabat sebagai penasehat Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PP LDNU) ini.
Menurut Kyai asal Cirebon ini, hendaknya para pengamal thoriqoh memiliki hati yang bersih dan mensucikan diri dari segala penyakit hati yang berupa kesombongan, iri dan dengki kepada sesama mahluk Allah, terutama kepada sesama umat Islam. Sehingga para pengamal thoriqoh dapat meneladankan keselarasan hidup kepada masyarakat.
"Thoriqoh bukanlah suatu jalan hidup aneh yang mengajarkan ketimpangan nilai dan menjalani kehidupan ekstrem. Thoriqoh justru mengajarkan kepada pengamalnya untuk berjuang menegakkan sendi-sendi hidup yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan," tandasnya. (min)
Karenanya,
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua