Timur Tengah Acungi Jempol Mekanisme Demokrasi di NU
NU Online · Ahad, 30 Mei 2010 | 05:23 WIB
NU merupakan satu-satunya organisasi ulama di yang proses pemilihan pemimpinnya dilakukan melalui demokrasi langsung. Biasanya organisasi yang menaungi para ulama pemimpinnya dipilih oleh penguasa atau ditunjuk oleh formatur.
Tak heran, sejumlah duta besar negara asal Timur Tengah memberi acungan jempol kepada NU karena di sana, ulama hanya membahas hal-hal yang sifatnya halal haram.<>
“Semua dubes Arab mengacungi jempol, ulama kok demokrasi, namanya di Timur Tengah ulama ya halal-haram. Ini sangat menarik bagi mereka. Kalau negera berdemokrasi banyak di Timur Tengah banyak, seperti Aljazair, Sudan, Yordania, tapi kalau ulama, nga ada demokrasi,” kata KH Said Aqil Siradj.
Dijelaskannya, mekanisme pemilihan Syaikhul Azhar atau mufti di sejumlah negara di Timur Tengah, semuanya ditunjuk oleh presiden, walaupun tetap menggunakan pertimbangan dari berbagai fihak.
Begitu terpilih menjadi ketua umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menerima banyak kunjungan dari dubes asal Timur Tengah untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang dilakukan NU ini. Ia menuturkan, dalam waktu dekat Presiden Fatah juga akan berkunjung ke PBNU.
Proses demokratisasi yang berlaku di NU ini, merupakan hasil dari perjuangan yang dilakukan oleh KH Abdurrahman Wahid
“Warga NU mendapat pelajaran sangat berharga dari Gus Dur yang mendidik warga berdemokrasi dan cerdas dalam berpolitik. Jadi ini harus terus kita pelihara,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
4
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
5
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
6
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
Terkini
Lihat Semua