Warta

Tragedi Mina, Jangan Lagi Terjadi!

Ahad, 3 Desember 2006 | 11:39 WIB

MUSIM haji hampir selaluĀ menyisakan musibah, terutama terjadi saat para jemaah berebutan hendak melempar jumrah. Pemerintah Arab Saudi berupaya memperbaiki sarana haji dari tahun ke tahun, namun mengatasi risiko berbahaya saat jamaah berdesak-desakan di lokasi melempar jumroh bukan urusan mudah.

Tahun 1990 terjadi peristiwa di terowongan Mina yang merenggut korban sampai ratusan orang. Ketika itu hanya ada satu trowongan. Setelah terowongan dibuat menjadi dua, musibah biasanya terjadi justru di sekitar jamarot, yaitu saat pertemuan jamaah yang kembali setelah melempar jumroh dan jamaah yang datang untuk melempar jumroh.

<>

Berkaitan dengan berbagai peristiwa itu, pemerintah Arab Saudi akan merenovasi jamarat menjadi lima lantai, dan selesai dalam kurun waktu tiga tahun. Sampai saat iniĀ baru diselesaikan satu lantai saja. Karenanya pemerintah menghimbau jemaah haji melakukan pelemparan jumrah di lantai dasar.

ā€œJika melihat kondisi Jamarat saat ini, lebih baik jemaah melakukan jumrah di lantai dasar. Sebab di lantai satu pembangunannya belum rampung. Di lantai satu belum ada pagar pengamanan sehingga kalau jatuh lebih parah lagi,ā€ kata Kepala Daerah Kerja Mekah Ahda Barori seusai meninjau Jamarat di Mekah, Kamis (30/11) kemarin.

ā€œPara jemaah jangan mengejar untuk melakukan jumrah di waktu afdhol tanpa menghitung situasi dan kondisi Jamarat. Lebih baik di waktu lain yang diizinkan tetapi situasi dan kondisi relatif aman. Para jemaah harus patuh pada instruksi pemerintah tentang jadwal dan waktu melempar seperti yang tercantum dalam buku manasik.ā€

Menurutnya, pihaknya akan melaporkan kondisi Jamarat ke Jakarta (Menteri Agama) untuk meminta jemaah yang belum berangkat melakukan jumrah di lantai dasar. Selain itu para jamaah dihimbau harus mematuhi jam-jam yang sudah ditentukan, demi keamanan jamaah itu sendiri.

Bagi jemaah yang sudah tiba di Tanah Suci akan dikoordinasikan dengan masing-masing daker, sektor, dan sub sektor. Untuk mengantisipasi insiden di Mina, menurutnya, pemerintah akan menempatkan pengamanan di enam titik.

Sementara itu sekitar 35.000 aparat keamanan akan dikerahkan untuk pengamanan haji tahun 1427 Hijriah ini. Aparat akan dikonsentrasikan di jamarat karena di sinilah sering terjadi kekacauan karena ketidakpatuhan jemaah terhadap komando yang sudah dicanangkan Kerajaan Arab Saudi.

Pengamanan di jamarat akan dilipat gandakan dengan melibatkan pimpinan haji masing-masing negara. (nam/dpg)