Jakarta, NU.Online
Selama 13 tahun lebih tidak ada yang teliti bila tulisan Allahu Akbar yang ditulis dalam bahasa Arab di bendera Irak ternyata salah secara imla (ejaan bahasa Arab).
Yang justeru teliti dengan tulisan tersebut adalah seorang warga Irak yang hidup di Jenewa, Swiss yang menyatakan rasa heran mengapa para ahli bahasa Arab tidak berusaha mengubah ejaan salah nama sang Pencipta itu.
<>"Saya heran mengapa para ahli bahasa atau para budayawan Arab tidak teliti dengan kesalahan fatal itu," kata pemuda tersebut kepada harian Al-Watan, Arab Saudi, Senin (3/11).
Kesalahan yang dimaksud adalah penulisan Allah dalam bahasa Arab yang seharusnya tanpa huruf hamzah, namun dalam bendera tersebut menggunakan hamzah di atas huruf alif.
Dalam bahasa Arab, kata al selalu tanpa huruf hamzah apalagi kata Allah yang ucapannya dan penulisannya sudah baku sejak ribuan tahun yakni tanpa menggunakan huruf hamzah.
Menurut Al-Watan, sebenarnya kekeliruan tersebut diketahui banyak pihak, namun karena tulisan Allahu Akbar tersebut ditulis langsung oleh mantan Presiden Saddam Husein, tidak ada yang berani menyalahkannya.
Bendera Irak sejak merdeka terdiri dari tiga warna mulai dari atas merah, lalu putih dan hitam yang di atas warna putih terdapat tiga bintang, ditambah kalimat Allahu Akbar dalam bahasa Arab sejak tahun 1991 pada saat perang Teluk I.
Setelah pemerintahan rezim Saddam awal April lalu tumbang menyusul serangan koalisi AS dan Inggris, pemerintahan koalisi merencanakan untuk mengganti bendera dan lagu kebangsaan negeri tersebut.(Ant/Cih)***
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua