Warta

TV Denmark Tayangkan Kartun yang Mengolok-olok Nabi Muhammad SAW

Sab, 7 Oktober 2006 | 05:19 WIB

Kopenhagen, NU Online
Stasiun televisi Denmark, Jumat, menayangkan rekaman video amatir yang memperlihatkan anggota muda partai anti-pendatang, Rakyat Denmark (DPP), dalam lomba membuat kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Rekaman video tersebut telah muncul lebih setahun setelah satu surat kabar Denmbark menyiarkan kartun Nabi Muhammad SAW yang menyulut protes keras di seluruh dunia.

<>

Tayangan itu, yang direkam oleh artis Martin Rosengaard Knudsen --yang tampil sebagai anggota partai selama beberapa bulan untuk merekam sikap anggota muda, memperlihatkan sejumlah orang sedang minum, bernyanyi dan menggambar kartun yang mengolok-olok Nabi Muhammad SAW.

Wajah anak muda tersebut dikaburkan dalam sebagian besar tayangan itu. Satu kartun terlihat menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai unta, yang sedang buang air kecil dan minum bir.

Lomba tersebut berlangsung awal Agustus, kata media Denmark. Satu kartun lain yang disiarkan dalam sebagia tayangan orang berkedok memperlihatkan Nabi Muhammad SAW dikelilingi botol bir dan berada dalam gambar suatu ledakan.

Anggota sayap pemuda partai lain, termasuk partai Liberal --yang berkuasa, mengecam DPP, Jumat. Kenneth Kristensen, anggota senior gerakan pemuda DPP, juga mengecam kejadian tersebut, tapi tak meminta maaf.

"Itu bukan jenis humor saya dan itu mestinya tak terjadi seandainya saya berada di sana. Itu tak boleh diulangi," katanya kepada stasiun televisi Denmark.

Partai Rakyat Denmark (DPP) muncul dalam pemilihan umum 2001 dengan landasan gabungan penekanan pada peningkatan anggaran sekolah dan perawatan bagi orang lanjut usia dengan sikap keras anti-pendatang.

Partai tersebut telah dituduh rasis, tapi secara politik telah menjadi sekutu koalisi sayap kanan-tengah pimpinan Perdana Menteri Anders Fogh Rasmussen sejak 2001 dan meraih lebih dari 13 persen suara dalam pemilihan umum tahun lalu.

September tahun lalu, surat kabar Denmark, Jyllands-Posten, menyiarkan 12 kartun, termasuk satu kartun yang memperlihatkan Nabi Muhammad SAW dengan bom di sorbannya.

Tokoh agama Islam mengecam kartun itu sebagai penistaan, dan penyiaran kartun tersebut menyulut protes yang menewaskan lebih dari 50 orang di Asia, Afrika dan Timur Tengah.

Kebanyakan orang Muslim menganggap cemoohan terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai penghinaan. (ant/mkf)