Warta

Ulama Betawi Keturunan Arab Jangan Egois

NU Online  ·  Jumat, 5 Desember 2008 | 07:46 WIB

Jakarta, NU Online
Para Ulama Betawi adalah bagian integral dari jaringan ulama Nusantara.mereka memiliki tradisi ilmiah dan forum-forum baths'ul masail diniyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan).

Karenanya, para ulama Betawi keturunan Arab tidak perlu bersikap egois dan merasa lebih berhak mendapatkan penghormatan dibandingkan dengan para ulama Betawi keturunan pribumi. Demikian dikatakan KH Nu'man Muhasyim Pengasuh Yayasan Pendidikan Islam al-Huda, Cengkareng Jakarta Barat, Rabu (3/12).<>

"Jangan hanya karena mereka keturunan Arab, lalu merasa lebih dibandingkan ulama pribumi yang lain. Mestinya mereka sadar bahwa keutamaan seseorang diukur dari ilmu dan akhlaknya,  bukan keturunannya," terangnya.

Lebih lanjut, Kyai Nu'man -sapaan akrabnya, memaparkan, para ulama Betawi pribumi memiliki majlis-majlis ilmiah yang telah melahirkan banyak sekali kader ulama. Salah satu di antaranya bertempat di kediaman keluarga Fauzi Bowo, Gubernur Jakarta sekarang. Baths'ul masail dwi mingguan ini dipimpin oleh almarhum Mualim Syafi'i Hadzami dan sekarang diteruskan oleh KH Syaifuddin Amtsir.

"Para ulama betawi juga terus mengupayakan peningkatan kualitas dakwah di masyarakat dengan selalu melakukan instropeksi diri ke dalam. Jadi tidak benar jika dianggap ulama Betawi itu selalu ketinggalan," tandasnya. (min)