Warta MUKTAMAR KE-32

Ulama Negara Muslim Kutuk Kekejaman Zionis Netanyahu

NU Online  ·  Senin, 22 Maret 2010 | 22:02 WIB

Makassar, NU Online
Para ulama dari beberapa negara Muslim yang berpartisipasi dalam Muktamar ke-32 Nahdhatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Makasar mengutuk kekejaman yang dilakukan para pemimpin entitas Zionis di bawah pemerintahan rasis yang dipimpin Netanyahu.

“Perlakuan Zionis sangat tidak manusiawi, yang berupa aksi-aksi pengusiran penduduk Palestina dari tempat tinggal mereka, pembongkaran rumah-rumah serta peganiayaan terhadap para wanita, anak-anak, dan orang tua,” demikian dalam Seruan Mendesak Untuk Para Pemimpin Islam, Arab dan Sekjen PBB yang dikeluarkan usai dialog ulama yang diadakan menjelang pelaksanaan Muktamar ke-32 NU di Hotel Sahid Makassar, Senin (22/3).

<>

Zionis juga dikutuk karena melakukan pengusiran para petani pemilik tanah mereka serta aksi penghancuran Majidil Al-Aqsa melalui penggalian pondasi masjid dari berbagai penjuru dan kejahatan lainnya seperti pembunuhan-pembunuhan dan serangan berulang-ulang di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Para ulama dari Lebanon, Qatar, Oman, Syiria, Belanda, Malaysia, Arab Saudi, Sudan, Rusia, Mesir, Australia, Korea, Afghanistan, dan Maroko dalam kesempatan itu berharap adanya keputusan yang tegas dan terpadu para pemimpin Arab dalam konferensi mendatang di Libya pada akhir Maret 2010 mendatang.

“Konferensi Lybya harus memaksimalkan potensi saat ini guna menghentikan agresi brutal Zionis terhadap warga kita (Arab) dan saudara-saudara kita di Palestina yang menderita,” dalam pernyataan itu.

Para ulama juga mengharap suatu keputusan tegas dari segenap pemimpin dunia Islam untuk berusaha mempertahankan dan menyelamatkan Masjid Al-Aqsa yang tidak hanya tanggung jawab bangsa Palestina sendiri, melainkan seluruh umat Islam, melalui berbagai cara baik secara politik, ekonomi, media maupun perjuangan fisik yang legal.

Para pemimpin Arab dan Dunia Islam diimbau untuk segera mendesak Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon untuk melakukan intervensi secara kemanusiaan demi penyelamatan Palestina, serta mendesak dihentikannya agresi brutal Israel terhadap warga Palestina baik yang Muslim maupun Kristen serta mempertahankan hak milik, tempat-tempat suci mereka.

“Kami berpendapat, jika tidak segera dilakukan, maka yang terjadi adalah reaksi dari agresi brutal tersebut berupa justifikasi intifadah besar-besaran yang pada akhirnya akan mengancam perdamaian dan keamanan Palestina. Allah SWT  menyerukan kepada kebenaran dan  perlawanan terhadap kebatilan,” demikian dalam pernyataan itu.

Turut menandatangani pernyataan itu antara lain KH Hasyim Muzadi (Indonesia), Syeikh Dr. Wahbah al-Zuhaili (Suriah), Syeikh Dr. Amin Al Kurdi (Lebanon), Syeikh Dr. Amin salim Kurdi (Libanon), Badurrahman bin Abdullah Zeid (Saudi Arabia), Syeikh Dato haji Wan zahidi Haji wan The (Malaysia), Dr. Al-Munsif alQuraish (Maroko), dan Abdul Jalil (Mesir).

Ulama lainnya, Syeikh Akram Kilez (Turki), Syeikh Salim bin said bin Muhammad alHarithy, Syeikh Sadiqof romil (Rusia), Mr. Abdurrahman Lee (Korea Selatan), Mr. Jhon Hendrick Meuleman (Belanda), Mr. Iqbal Patil (Australia), Syeikh Nidhomuddin Sam za’I (Afghanistan), dan Syeikh Dr. Sulaiman Utsman muhammad Tula (Sudan).  (nam)