Universitas Airlangga (Unair) menerima secara resmi 61 orang mahasiswa baru Program Beasiswa Santri Berprestasi Departemen Agama RI untuk tahun akademik 2009-2010.
Mereka secara resmi diserahkan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Choirul Fuad Yusuf, Senin (6/7) di Aula Garuda Mukti, Rektorat Unair kampus C Mulyorejo.<>
Penerimaan mahasiswa Unair dari siswa/santri asal sekolah dibawah naungan Depag tersebut merupakan hasil kerjasama antara Unair dengan Departemen Agama sejak tahun 2007.
Dari tahun ke tahun siswa/santri yang diterima jumlahnya selalu meningkat. Tahun pertama terdapat 33 siswa yang berhasil diterima di Unair, kemudian tahun 2008 meningkat menja di 50 siswa dan tahun 2009-2010 ini meningkat lagi menjadi 61 siswa.
Menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dirjen Pendidikan Islam Depag, Choirul Fuad Yusuf, program beasiswa Depag tahun 2009 ini diikuti oleh sekitar 6.000 siswa/santriwan/santriwati dari sekolah dibawah naungan Depag, misalnya Diniyah (MAN), Pondok Pesantren, Majelis Taklim, dsb dari seluruh wilayah di Indonesia.
Dari 6000 peserta tersebut 480 diterima di berbagai PTN berkualitas di Indonesia. Jadi selain 60 siswa diterima di Unair, yang lain diterima di UI, UGM, ITB, IPB, ITS, dan UIN Jakarta. Kepada mahasiswa baru tersebut, Depag memberikan beasiswa berupa biaya kuliahnya hingga lulus serta biaya hidup (life cost) per orang Rp 800.000/bulan.
Sebagai konsekuensinya, setelah lulus dan menjadi sarjana dengan berbagai kompetensi keilmuannya, mereka wajib kembali ke almamaternya untuk mengabdikan ilmu dan ketrampilan yang didapat baik kepada almamater dan untuk adik kelasnya, minimal selama tiga tahun.
"Tujuan kami memang untuk membatu siswa/santri berprestasi, sekaligus mengembangkan Iptek di lingkungan komunitas Diniyah dan Pesantren, yang ke depan kita berharap menjadi agen pengembangan intelektual dengan moral yang baik, dimana saat ini kita butuh intelektual bermoral itu," kata Choirul seperti dilansir beritajatim.com
Langkah Depag ini dikatakan juga sebagai upaya mengubah image bahwa sekolah-sekolah dibawah Depag sering diidentikkan dengan sekolah agamis. Dengan kerjasama beasiswa ini pihaknya berharap akan terjadi perubahan kajian-kajian intelektualitas di kalangan santri, dan dalam jangka panjang akan menumbuhkan nilai-nilai objektivitas bermoral dan mampu mereduksi sikap-sikap ekstrem atau radikal.
"Kesannya selama ini ada yang mencurigai bahwa pondok pesantren sebagai sarang pembelajaran teroris, padahal tidak benar itu. Jadi beasiswa ini ada kaitannya dengan usaha pengembangan keamanan global," tambah Choirul.
Wakil Rektor I Unair, Prof. Dr. Muhammad Zainuddin, Apt., mengatakan, pihaknya menerima kerjasama ini melalui PMDK Khusus. Untuk itu, ia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan kepada Unair untuk membimbing santri-santri dari sekolah dibawah Depag. (mad)
Dari 60 mahasiswa baru asal Depag yang diterima di Unair, rinciannya sbb:
Fak. Kedokteran: 5 orang
Fak Kedokteran Gigi (FKG): 3 orang
Fak Ekonomi: 7 orang
Fak Farmasi: 6 orang
Fak Psikologi: 5 orang
Fak Ilmu Budaya: 4 orang
Fakultas Keperawatan: 6 orang
Fakultas Sains dan Teknologi: 24 orang.
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua