Warta

Wanita Penghina Nabi Batal Digantung

Rab, 24 November 2010 | 10:20 WIB

Islamabad, NU Online
Setelah mendpat kritik dari masyarakat luas, akhirnya Presiden Pakistan Asif Ali Zardari akan memaafkan seorang perempuan yang dijatuhi hukuman mati, karena diduga telah menghujat Nabi Muhammad.

"Presiden ingin membuat jelas bahwa perempuan itu tidak akan menjadi korban dari undang-undang penghujatan agama. Itu karena Presiden seorang yang berpikiran modern dan dia tidak ingin melihat seorang perempuan miskin menjadi target dari hukum mati. Itu tidak akan terjadi," tandas Gubernur Negara Bagian Punjab, Salman Taseer,seperti dikutif CNN, Selasa (23/11).
/>
Asia Bibi, yang telah mendekam di penjara selama hampir 15 bulan, dinyatakan bersalah oleh sebuah pengadilan di Pakistan awal bulan ini karena melanggar UU penghujatan agama yang kontroversial.

Bibi dinyatakan telah menghina Nabi Muhammad, sebuah kejahatan yang diancam dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup berdasarkan hukum pidana Pakistan. Dalam kasus itu, Bibi divonis dengan hukuman mati.

Bibi telah mengajukan permohonan pengampunan ke Pengadilan Tinggi. "Kalau pengadilan tinggi mencabut hukuman dan memberi dia jaminan, maka itu merupakan sesuatu yang baik. Kami akan melihat itu, dan jika hal tersebut tidak terjadi, maka Presiden akan memaafkannya," katanya.

Sebuah penyelidikan pendahuluan menunjukkan, tuduhan terhadap Bibi merupakan kesalahan, kata seorang pejabat pemerintahan Pakistan, Senin. "Presiden meminta saya untuk menyelidiki kasus perempuan itu dan temuan awal saya menunjukkan, dia tidak bersalah dan dakwaan terhadapnya tidak berdasar. Ini akan dilaporkan Rabu ini," kata Menteri Pakistan untuk Urusan Minoritas Shahbaz Bhatti.

Para jaksa penuntut mengatakan, Bibi, seorang buruh tani berusia 45 tahun, menghina Nabi Muhammad setelah dia terlibat sebuah perdebatan sengit dengan para rekan kerjanya di sawah pertanian, yang menolak untuk meminum air dari ember yang telah disentuh Bibi karena dinilai najis.

Dalam sebuah konferensi pers singkat di penjara di mana dia ditahan, Bibi, Sabtu lalu, mengatakan, tuduhan terhadap dirinya merupakan kebohongan yang dibuat sekelompok perempuan yang tidak menyukainya. "Kami memiliki beberapa perbedaan dan ini merupakan cara mereka untuk membalas dendam," ujarnya singkat.(amf/kcm)