Meski beberapa kelompok menginginkan Nahdlatul Ulama (NU) bersikap netral dalam setiap proses perhelatan politik praktis, namun warga Nahdliyyin tidak perlu apatis berlebihan.
Menurut Gus Ali -sapaan akrab KH Agus Ali Mashuri, Warga Nahdliyyin tidak perlu alergi terhadap politik praktis, dari dahulu NU telah berkiprah di dunia politik. Terutama pada pola politik kerakyatan dan kebangsaa.
Demikian dinyatakan Wakil<> Rais Syuriah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Agus Ali Mashuri di hadapan ribuan Nahdliyin di Alun-alun Jember alun-alun kota Jember, Minggu (25/1). Pidato ini disampaikan dalam rangka Peringatan Haul dan Hari Lahir NU yang ke-83.
"Saya bukannya alergi terhadap politik. Seharusnya NU lebih mengambil peran politik kebangsaan dan kerakyatan. Karenanya, jangan sampai NU hanya berkembang menjadi organisasi sosial keagamaan yang terseret dalam politik praktis saja," ungkapnya.
Lebih lanjut Gus Ali mengungkapkan, urusan politik praktis sebaiknya diserahkan kepada kaum muda Nahdliyin yang konsen pada dunia politik. Sehingga energi pengurus NU tidak habis hanya untuk mengurusi politik praktis.
"NU akan menjadi kekuatan dahsyat jika bidang pendidikan dan ekonomi benar-benar digarap. Saya berharap para pengurs NU dapat berbagi peran seimbang, antara politik dan dakwah serta pendidikan," tandasnya. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua