Bojonegoro, NU Online

Usai ditutupnya Kalisari sebagai tempat lokalisasi di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro beberapa tahun lalu, berbagai upaya dilakukan masyarakat untuk mengubah wajah eks lokasi prostitusi menjadi positif. 

Salah satunya seperti yang dilakukan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Trucuk yang mengadakan khataman rutin setiap bulan sekali.

Lantunan khataman Al-Qur'an terdengar sayup-sayup di eks lokalisasi yang terdapat bangunan ratusan rumah dan warung. Meskipun hanya yang membaca hanya empat orang, tetapi kegiatan tersebut rutin diadakan setiap bulannya.

"Khataman ini rutin diadakan di sini (eks lokalisasi kalisari), setiap Jum'at Wage," kata ketua PAC GP Ansor Kecamatan Trucuk, Lukman Hakim, Jumat (26/10), di sela-sela khataman.

Menurutnya, kegiatan ini sudah berlangsung lama karena keinginannya mengadakan kegiatan positif di kalisari. Sehingga ia bersama pengurus PAC GP Ansor dan alumni pondok pesantren Abu Dzarrin, bersama-sama mengadakan khataman Al-Qur'an dan pengajian ibu-ibu di mushalla Nurul Ulum yang ada di eks Lokalisasi tersebut.

"Meskipun pemerintah sudah ditutup, tapi sebagai pemuda NU perlu adanya tindakan nyata salah satunya pengajian dan khataman. Sekaligus merubah yang dulu imejnya negatif, bisa menjadi positif," terangnya.

Bahkan kegiatan positif yang dilakukan PAC GP Ansor Kecamatan Trucuk juga mendapat sambutan positif para warga setempat. Seperti yang diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat, Sandi Suwondo yang mengapresiasi langkah positif tersebut.

"Sebagai orang tua mendukung kegiatan positif yang dilakukan pemuda. Seperti halnya khataman Jumat Wage maupun yang lainnya," tuturnya.

Mbah Wondo juga menambahkan, direncanakan disebelah utara Dusun Kalisari akan dibangun pesantren. "Di sini berbeda dengan dulu, semuanya antusias mengadakan kegiatan yang positif," pungkasnya. (M Yazid/Muiz)