Ogan Ilir, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ansor Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar (DTD) bagi calon kader Ansor dan Banser. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari sejak Jumat hingga Ahad (30/3-1/4). Kegiatan yang digelar di PonPes Al Ittifaqiah Kampus D Indralaya ini diikuti sebanyak 40 peserta.
Ketua PC Ansor Ogan Ilir Ari Koswara mengatakan DTD yang diselenggarakan kali ini sebagai kegiatan pertama. “Sekedar diketahui, ini merupakan pertama kalinya di pengurusan kami, Diklat ini bertujuan menambah kuantitas kader Ansor dan Banser di tingkat Kabupaten Ogan Ilir dan agar dapat mengembangkannya kader di setiap kecamatan,” katanya, Senin (2/4).
Dirinya mengatakan hal itu penting dilakukan karena mengingat wilayah Ogan Ilir merupakan daerah yang bayak memiliki pondok pesantren. “Sehingga perlu diperbanyak kader-kader militan yang siap menjaga persatuan NKRI dan ideologi Pancasila,” katanya.
"Harapannya, mereka bisa menjadi kader militan untuk tetap menjaga ajaran Ahlussunah wal Jam'aah, ulama bangsa dan negeri serta menjaga tradisi NU,"jelas Ari.
Sementara itu, Kasatkorcab Banser Ogan Ilir Apriyadi mengatakan kegiatan DTD yang digelar pertama kali ini merupakan kaderisasi yang telah dilakukan sebagai bentuk kaderisasi formal dalam lingkup badan otonom organisasi NU tersebut.
"Ini kegiatan kaderisasi yang petama kali, DTD pelaksanaannya oleh PC Ogan Ilir agar mengetahui kondisi minat masyarakat terhadap Ansor-Banser di wilayah Ogan Ilir," ungkap Apriyadi.
Dirinya pun berharap dengan semakin banyaknya peserta yang menjadi kader Banser dan Ansor di wilayah Ogan Ilir bisa menjadi benteng terdepan dalam menangkal masuknya pengaruh negatif dan paham antinasionalisme dan radikal yang ingin menggangu ketentraman masyarakat Ogan Ilir yang disebut sebagai kota santri.
"Kami sangat berharap para peserta yang telah mengikuti DTD dapat menjadi kader Ansor dan Banser yang militan, cinta kepada bangsa dan negara, serta siap setia menjaga marwah organisasi. Juga menjaga para ulama dan NKRI," pungkasnya. (Jupriyansyah /Ibnu Nawawi)