Daerah

Bahtsul Masail, Program Sia-sia

Sabtu, 18 Januari 2014 | 03:31 WIB

Pamekasan, NU Online
Tradisi bahtsul masail sudah mendarah daging bagi NU. Banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan tersebut. Kendati demikian, tidak sekali kelompok garis keras menyatakan ketidaksukaannya. Pasalnya, bahstul masail dinilai sebagai program yang menguras tenaga, waktu, dan pikiran tanpa hasil jelas.
<>
Demikian dinyatakan Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah saat sambutan pembukaan kegiatan bahtsul masail PWNU Jawa Timur di Pesantren Hidayatul Ihsan Blukon Lumajang Jawa Timur, Jumat (17/1).

"Penilaian seperti itu tentu tidak bisa dibenarkan. Tidak ada yang namanya sia-sia jika itu bernilai ibadah. Musyawarah dalam meretas solusi atas persoalan, sebagaimana ciri utama bahtsul masail, tentu bernilai ibadah dan manfaat yang banyak," tekannya dalam pembukaan kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu (18/1).

Kiai Mutawakkil menyebutkan manfaat bahtsul masail antara lain penguatan solidaritas antarpengurus NU, penguatan ideologi warga nahdliyin, mengurai persoalan melalui musyawarah dengan jalan pikiran dingin, dan lain sebagainya.

Karenanya, PWNU Jawa Timur terus berkomitmen melanggengkan program ini. Karena program ini selalu didukung pengurus NU dan warganya secara menyeluruh, jelas Mutawakkil.

Dalam kesempatan itu, KH Mutawakkil mengulas seputar perkembangan dan perubahan dunia di semua bidang. Termasuk ancaman neolib serta aliran-aliran yang mengancam agama dan negara.

Bahtsul masail adalah lembaga diskusi kaum sarungan yang berhasil menjawab semua permasalahan baik politik, ekonomi, maupun budaya di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional, tukasnya. (Hairul Anam/Alhafiz K)


Terkait