Pasuruan, NU Online

Salah satu agenda penting dalam Musyawarah Daerah (MUSDA) ke 4 Idaroh Wustha Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Jawa Timur adalah terpilihnya Rais dan Mudir Idarah Wustha. 

Dalam Musda ke-4, musyawirin berhasil memilih duet Pengasuh Pondok Pesantren Thariqah Sulaiman Madiun KH Ngadiyin Anwar akhirnya terpilih sebagai Rais  Idarah Wustha JATMAN Jatim dalam rapat tertutup yang dilakukan sembilan Mursyid Thariqah anggota tim formatur Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). 

Sidang pleno yang dipimpin Sekretaris Jendral Jatman Mashudi juga menetapkan KH Adam Arifin Khon sebagai Mudir Idarah Wustha Jatman Jawa Timur masa khidmah 2018 -2023. 

Terpilihnya rais dan mudir atas kesepakatan 9 anggota Tim AHWA, yang terdiri dari Mashudi (Sekretaris Jenderal Idarah Aliyah), KH Muh Marta’in Karim (Rais  Demisioner), KHM. Khusnan Ali (Ex Karasidenan Surabaya), KH Syamsuddin (Ex Bojonegoro)

.

Kemudian KH Solihin Rozin (Ex Karasidenan Malang), KH Robet Wahyudi(Ex Karasidenan Kediri), KHM Nasruddin (Ex Karasidenan Madiun), KH Amin Musthofa (Ex Karasidenan Besuki), dan KH Imam Mawardi (Ex Karasidenan Madura).

Sistem AHWA adalah mekanisme yang diterapkan untuk memilih Rais dan Mudir Idarah Wustha Jawa Timur sekaligus oleh 9 Mursyid Thariqah dengan cara musyawarah mufakat. 

Sekjend Idarah Aliyah Jatman Mashudi mengingatkan bahwa tugas penting dari rais dan mudir adalah memasyarakatkan thariqah dan menthariqahkan masyarakat, bagaimana thariqah tidak hanya menyentuh level usia lanjut saja tetapi juga segala usia.

"Di Jawa Timur dengan keberadaan 14 thariqah yang berbeda adalah kekuatan membangun kerukunan, harmoni sekaligus teladan bagi daerah lain," ujarnya. (Muiz)