Daerah

Hadapi Kelompok Radikal dengan Argumentasi

Ahad, 21 September 2014 | 10:29 WIB

Jember, NU Online
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kaliwates kabupaten Jember, menggelar pengajian umum untuk mengantisipasi merebaknya aliran Islam radikal. Pada pengajian yang bertempat di masjid Ussisa Alattaqwa, Gladakpakem, Ajung, Jember, Jumat (19/9) malam, mereka sepakat untuk melawan paham radikal dengan argumentasi yang bersifat Syar’i.
<>
Ustadz Idrus Ramli yang hadir sebagai penyampai taushiyah menyebut kelompok Salafi yang kerap menyerang paham dan aqidah aswaja NU. Menurutnya, kelompok mereka sudah lama menyerang amaliah NU. Karenanya, warga NU membentengi diri dengan ilmu.

"Prinsipnya kita tidak mau ribut. Tetapi kalau ada orang yang meributkan amalan kita, mari kita layani dengan argumen yang kita punya," kata Ustadz Idrus.

Semua amaliah NU, ustadz Idrus menambahkan, mempunyai dasar yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. Para kiai sepuh dan leluhur NU yang begitu agung dan alim tidak mungkin mengamalkan sesuatu yang tidak ada dasarnya dalam Islam.

"Tidak usah jauh-jauh mencari kitab, kita berkaca kepada para ulama yang begitu alim, semisal Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Ahmad Shiddiq dan masih banyak kiai lain yang mengamalkan ajaran NU," urainya.

Kelompok-kelompok yang menentang tahlil dan sebagainya, selalu mengusung jargon "Kembali pada Al-Qur'an dan Sunah". Di sini mereka tidak jujur. Karena, tidak semua ibadah dalam Islam termaktub di Al-Qur'an atau Hadits.

"Contoh paling gampang, di dalam Alqur'an tidak ada kata-kata sholat Zuhur, Ashar, Magrib, dan seterusnya. Tidak ada. Lalu mereka mau ambil dalil di mana?" kata Idrus. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)


Terkait