Daerah

IPNU-IPPNU Ngronggot Nganjuk Ziarahi Makam Syech Sulukhi

Ahad, 9 September 2018 | 10:30 WIB

Nganjuk, NU Online
Sebagai upaya meningkatkan rasa takwa dan iman kepada Allah SWT, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Ngronggot melakukan ziarah ke makam Syech Sulukhi Desa/Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jatim.

Ketua  PAC IPPNU Kecamatan Ngronggot Nurruli saat ditemui NU Online mengungkapkan bahwa ziarah ke makam Syech Sulukhi merupakan program rutin yang telah dirancang kepengurusannya. Dan puluhan pengurus juga ikut serta.

"Ziarah ini sebagai upaya menghargai perjuangan para ulama NU yang telah menyebarkan dan membesarkan Islam khususnya di Kabupaten Nganjuk,” katanya, Ahad (9/9). Dengan ziarah akan terus ingat perjuangan dan bisa memotivasi kader NU muda, lanjutnya.

Syech Sulukhi berperan besar dalam penyebaran Islam di Nganjuk. Sosok ahli agama ini merupakan utusan dari Kerajaan Demak untuk menyebarkan Islam ke Timur. Kondisi makam ulama ini cukup unik. Yakni berada dipinggir sungai, dan jika diperhatikan maka bisa melihat tanah di sekitar makam tampak perbukitan dan merupakan satu-satunya makam di sana.

Namun paling unik yaitu kondisi makam yang berada di atas akar sebuah pohon. Tampak akar pohon tersebut meliliti makam ulama ini. Setiap hari ada ada saja peziarah dari wilayah Kediri, Jombang, Nganjuk, Madiun dan luar provinsi yang ngalap berkah.

"Dengan kegiatan ini diharapkan para pengurus di semua tingkatan bisa meneladani sifat para wali Allah SWT ini. Terkhusus dalam memperjuangkan dan membesarkan agama Islam dengan tidak meninggalkan tradisi-tradisi NU," ujarnya.

Menurut Nurruli, ia dan rekannya membacakan kalimat thayyibah dan sambil berdoa serta berharap senantiasa diberikan kemudahan dalam melaksanakan amanah sebagai pejuang NU. “Lebih rincinya melanjutkan perjuangan para wali dalam menjalankan ajaran Islam di bumi Nusantara,” ungkapnya.

Makam ini terletak kira-kira 16 KM dari Alun-alun Nganjuk ke arah barat. Untuk menuju makam, para peziarah bisa menggunakan mobil ataupun kendaraan lain. Kondisi makam juga dibuka 24 jam untuk peziarah, kecuali ada kegiatan tertentu.

"Melalui ziarah makam Syech Sulukhi ini kami ingin menjaga dan meneruskan serta menanamkan tradisi Ahlussunah wal Jamaah atau Aswaja terutama di kalangan anak muda,” tegasnya. Ziarah merupakan amaliah ulama NU, lanjutnya.

Nurul juga meminta para pemimpin di Nganjuk untuk memperbaiki kondisi jalan dan perawatan makam. Seperti menambahkan kamar mandi dan kebersihan makam.

"Wisata ini potensial, setiap hari ada yang ke sini. Kalau dipromosikan dengan masif dan dikelola dengan benar bisa menambah pendapatan asli daerah," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Ibnu Nawawi)


Terkait