Pringsewu, NU Online
Di era modern saat ini peluang untuk berbuat kebaikan dan keburukan sangat mudah sekali. Perkembangan teknologi tidak saja memberikan peluang kepada lisan kita untuk beramal shaleh namun juga memberi kesempatan untuk berbuat amal salah. Saat itulah jari jemari kita juga bisa berperan dalam perilaku baik atau buruk.
"Terkadang saat ini jari jemari kita lebih tajam dari mulut ketika berkomentar di media sosial dan ini sesungguhnya menunjukkan kualitas kepribadian kita sebenarnya," ujar Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufiqurrohim dalam forum Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi), Ahad (12/3).
Perkembangan teknologi menurutnya sebuah keniscayaan. Kita tidak bisa menghindarinya. Manusia tidak boleh apatis terhadap perkembangan teknologi. Seseorang harus memanfaatkannya untuk hal positif dan taqorrub kepada Allah SWT.
Mas Taufik, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa kebebasan mengeluarkan pendapat yang ada di media sosial hendaknya diiringi dengan modal agama agar dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang membawa manfaat.
"Dengan tangan, kita bisa menyampaikan pesan dalam wujud kebaikan maupun kebencian ke seluruh dunia. Namun kita harus ingat kata bijak bahwa Dengan teknologi hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah dan dengan Agama hidup menjadi terarah," jelasnya.
Jika manusia mampu menjaga sikap sehingga orang lain selamat dari keburukan lidah dan tangan kita, maka ia termasuk dalam golongan sebaik-baik orang Mukmin. Hal ini menurutnya sudah disabdakan Nabi dalam hadits riwayat Thabrani yang termaktub pada kita Mukhtarul Hadits nomor 223 yang menjadi rujukan pada Ngaji Ahad tersebut.
Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW mengingatkan 4 hal yang bisa menjadi kelebihan seorang mukmin yaitu sebaik baik orang mukmin adalah yang menyelamatkan orang Islam lainnya dari lidah dan tangannya.
Selain itu sebaik-baik muslim adalah yang paling baik akhlaknya, sebaik-baik hijrah adalah hijrah dari apa yang di larang Allah SWT, dan sebaik-baik jihad adalah jihad terhadap diri sendiri. (Muhammad Faizin/Fathoni)