Jombang, NU Online
Seluruh musholla dan masjid yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akan mengumandangkan khataman Kitab Suci Al-Quran memperingati haul almarhum Gus Dur ke-4.
<>
"Pagi kami selenggarakan khataman Kitab Suci, di pondok dan seluruh masjid serta musholla," kata panitia acara haul Lukman, Kamis.
Pihaknya mengatakan, kegiatan haul ke-4 ini ada yang berbeda dibanding peringatan haul ke-3 tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini akan dihadiri langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kegiatan itu dikemas dalam acara tahlil dan pengajian di lokasi Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, pada Jumat (3/1) malam, sementara untuk khataman akan diselenggarakan mulai pagi hari.
Ia mengatakan, kegiatan haul itu merupakan upaya untuk mendoakan almarhum Gus Dur serta seluruh keluarga yang telah wafat.
Ia berharap, kegiatan bisa berjalan dengan lancar, sampai pelaksanaan pengajian di dalam lokasi pondok.
Gus Dur lahir di Jombang, pada 7 September 1940. Ia wafat di Jakarta pada 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun. Tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik itu pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001, menggantikan Presiden BJ Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999.
Selama hidup, Gus Dur juga dianggap sebagai bapak Tionghoa, karena kebijakanya yang mengakui adanya agama ke-6 di Indonesia yaitu Tionghoa. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa dan Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur nasional. Setiap haul almarhum Gus Dur, etnis Tionghoa juga ikut berpartisipasi dengan menggelar atraksi liong dan barongsai.
Sejumlah acara telah digelar panitia haul, di antaranya Maulid Diba dengan diiringi 1000 rebana. Kegiatan itu diselenggarakan di lokasi pondok. (antara/mukafi niam)