Daerah

Pelajar Fatanugraha Adakan Studi Al-Qur’an Intensif

Senin, 7 Juli 2014 | 12:28 WIB

Wonosobo, NU Online
Sebagaimana tahun sebelumnya selama bulan Ramadhan pelajar Fatanugraha yang terdiri dari siswa Islamic Homeschooling dan Sekolah Alternatif Fatanugraha Wonosobo mengadakan kegiatan Studi Al-Qur’an Intensif Ramadhan 1435 H/2014 M.
<>
Kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 50 pelajar yang tergabung dalam Alfa’s Student Comunity. Studi Al-Qur’an yang berlangsung selama 21 hari sejak Jumat (4/7) ini terdiri dari berbagai kegiatan antara lain: studi  cara membaca dan memahami kitab kuning dengan metode Amtsilati, kajian Al-Qur’an Tematik, studi ekonomi islam,  penulisan Al-Qur’an 30 Juz dan Hadits Arba’in, bedah kitab Attibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an dan peluncuran buku Aswaja untuk pemula serta Ilmu Kalam.

Selain itu ada pula tadarus dan pengajian kitab Tafsir Jalalain dan Jawahirul Kalamiyah yang sudah menjadi rutinitas. Kegitan yang menggunakan metode ceramah, diskusi, dialog dan praktik ini bertempat di Asrama Pelajar Fatanugraha Kauman Wonosobo.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain, Ustadz Lutfan Muntaqo (dosen Unsiq  Jawa Tengah), Ustadz Ahmad Mz  (Direktur IHSF dan Sekolah Alfa), Ustadzah Siti Afiyah (mantan Ketua HMI Cabang) dan  MZ.Maksum ST dan lain lain. Sedangkan sebagai pemandu para alumni dan mantan aktivis IPNU dan IPPNU yang kebanyakan telah menjadi Mahasiswa dan praktisi.

Acara yang berlangsung selama tiga minggu tersebut bertujuan untuk mendasari para pelajar tentang metodologi mempelajari  islam melalui kitab kuning pada tingkat dasar serta ilmu pengetahuan islam. Disamping itu juga dimaksudkan menanamkan aqidah Ahlussunah wal Jama’ah sejak dini yang pada gilirannya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari dan mampu mendialogkan dengan realitas kehidupan. Kegiatan Studi Al-Qur’an Intensif juga dimaksudkan untuk menanamkam kecintaan terhadap Al-Qur’an dengan membaca, memahami dan mengamalkan, melalui kajian terhadap tafsir. Sesuai dengan tema kegiatan tersebut, Al-Qur’an itu dibaca, difahami dan diamalkan.

Tidak hanya diajarkan secara teori, namun para peserta juga diajarkan praktek ekonomi  islam sebagai salah satu bentuk aplikasi kajian Al-Qur’an tematik dalam bidang ekonomi dengan mengikuti acara Ramadhan on the street dengan berjualan makanan siap saji untuk berbuka puasa secara bergiliran. Dalam bidang lainnya diprogramkan penulisan Al-Qur’an 30 Juz dengan menggunakan tulisan pensil yang ditulis oleh seluruh peserta, ditambah dengan penulisan Kitab al Arbain al Nawawiyah karya dari Syekh Muhyiddin bin Syarof.

Pada penghujung kegiatan biasanya ditutup dengan acara buka bersama dilanjutkan dengan kegiatan intensifikasi pemberdayaan zakat Infaq dan sodaqoh untuk kepentingan pendidikan umat islam. Hasil akhir dari kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan dasar bagi pelajar tentang keilmuan islam dan akhlaqul karimah. (Didin Safrudin/Mahbib)


Terkait