Lamongan, NU Online
Pesantren Tanfirul Ghoyyi, Lamongan, Jawa Timur, menggelar tahlilan 100 hari meninggalnya almarhum KH Su'udy Karim. Ratusan orang hadir dalam acara tersebut.
Tahlilan digelar di mushala pesantren dan ndalem pesantren di Groyok, Sukorejo, Rabu (20/2). Acara tersebut dimulai pukul 19.45 WIB.
Selain para santri dan alumni, beberapa ulama turut hadir mendoakan di acara tersebut, salah satunya Alhabib Husen Bin Ja'far Sodiq al-Haddad beserta para ulama atau kiai yang ada di lingkungan Lamongan. Sebelum tahlil, diadakan khataman Al-Qur'an dan ziarah ke makam muassis.
Almarhum Kiai H Suudy Karim adalah muasis atau pendiri Pesantren Tanfirul Ghoyyi Lamongan. Ia juga dikenal sebagai figur ulama kharismatik dengan keilmuan yang sangat luas lebih-lebih persoalan syariat.
Berkat didikan beliau, beberapa santri sejak awal hingga generasi sekarang menjadi para kader yang berkualitas baik secara keagamaan ilmu yang didapat di pesantren maupun di jenjang pendidikan formal. Selain itu banyak alumni yang sudah melanjutkan estafet perjuangan dengan mendirikan pesantren.
Peringatan dan tahlil 100 hari wafat KH Su'udi Karim diharapkan agar perjuangannya beserta istri Kiai Su'udi, Ny Hj Muhaiminah Arifin muassis menjadi amalan shaleh. (Sahal Mahfudh/Kendi Setiawan)