Sidoarjo, NU Online

Jihan Jamilah Aisyah (14), siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma'arif (YPM) 1 Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur mempunyai cita-cita mulia, yakni ingin melestarikan shawalat hingga akhir hayat.

Gadis asal Dusun Klitih Desa Wonokasian, Wonoayu itu mulai menekuni shawalat sejak masuk madrasah. Berawal dari suka bershawalat dan ikut shalawatan bersama teman-temannya yang tergabung dalam albanjari El-Nada, Jihan sapaan akrabnya akhirnya lebih akrab dengan membaca shalawat.

"Shalawat itu lagunya banyak. Selain itu juga dapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW kelak di hari kiamat," kata Jihan kepada NU Online, Selasa (30/4).

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, tepatnya kelas III, Jihan tertarik dengan dunia tarik suara. Bahkan saat itu ia sudah mulai menyanyikan lagu berjudul Kejora, yang pernah dinyanyikan Lesti.

Setelah memasuki masa remaja dan duduk di bangku madrasah, kemudian ia akhirnya lebih menekuni shalawat. Bahkan saat ini hafal lebih dari tujuh shalawat yang dibawakan oleh Nisa Syabiyan.

“Saya terus meningkatkan belajar dan mendalami shawalat. Karena bercita-cita ingin jadi pelantun shawalat dan semoga sampai di hari tua. Sehingga bisa mengembangkan shalawat dari generasi ke generasi," ujarnya.

Tak hanya itu, Jihan juga terus belajar shalawat hingga matang dan sampai makharijul khurufnya benar. Untuk mengasahnya, setiap hari ia terus membaca shawalat. Bahkan sebelum belajar atau di jalan terus bershawalat.

"Di rumah habis Maghrib belajar shawalat sama ayah. Kalau ada salah, dibetulkan. Ayah yang selama ini selalu membimbing bacaan shawalat saya," ucapnya.

Disinggung kenapa pilih shalawat dengan lagu dangdut, Jihan mengaku bahwa dengan bershawalat akan terhindar dari perbuatan keji maupun aksi kejahatan. "Dan yang paling utama adalah, akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah," tandasnya. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)