Daerah

Syiar Positif Pelajar dan Pemuda NU Kubangsari

Ahad, 16 Oktober 2016 | 15:01 WIB

Syiar Positif Pelajar dan Pemuda NU Kubangsari

Santunan yatim diberikan oleh Ahmad Fauzan El Azizi

Brebes, NU Online
Ranting IPNU-IPPNU Desa Kubangsari Kecamatan Ketanggungan Brebes, bekerja sama dengan GP Ansor menggelar bakti sosial, berupa santunan anak yatim piatu. Kegiatan berlangsung Ahad (16/10) di Mushola Babbusalam.

Pembina PAC IPNU-IPPNU Ketanggungan Ahmad Fauzan El Azizi mengatakan, kegiatan ini sebagai ajang pendidikan sosial secara dini. Kader-kader muda NU ditingkatakan terbawa, bisa menjadi pelopor kepedulian kepada kaum yang kurang beruntung. Setidaknya, lewat santunan ini bisa menjadi wahana syiar dan gerakan positif tentang anak-anak muda NU. “Karena menebar simpati, maka IPNU-IPPNU pun akan dicintai oleh generasi muda,” terangnya.

Sekretaris PAC IPNU-IPPNU Ketanggungan Akbar Wibawa mengapresiasi PR IPNU IPPNU Kubangsari. Diharapkan kegiatan seperti ini bisa menular ke Ranting yang lain. “Semoga saja, Ranting-Ranting IPNU IPPNU di Kecamatan Ketanggungan bisa meniru kegiatan seperti ini,” ucapnya.

Ketua Ranting IPNU Kubangsari Fahrurrozi menjelaskan, dana santunan didapat dari uang khas IPNU IPPNU, para donatur yang tidak mengikat sejumlah Rp 3 juta. Sebanyak 28 anak yatim piatu yang terdata, selain mendapatkan uang juga sembako.

Fahrurrozi mengagendakan bakti sosial ini akan menjadi kegiatan tahunan dengan dana yang lebih besar lagi, sehingga banyak pula anak yang yatim yang dilibatkan.

Kegiatan yang bertemakan "Jadilah Generasi Muda yang Bermanfaat Untuk Umat, Berguna Untuk Bangsa, Berbhakti Untuk Negeri" diisi cerama Rois Syuriyah Ranting Kubangsari KH Abdul Wahid.

Kiai Wahid mengajak agar anak-anak muda era kini belajar berbuat yang terbaik sesamanya, bisa bermanfaat. Sebab, manusia yang paling baik adalah khoirunas anfa uhum linnas manusia yang berguna untuk sesamanya. Termasuk di dalamnya menyantuni anak yatim.

“Barangsiapa di bulan Muharam bersedekah untuk anak yatin dan mengusap kepalanya, kelak diakherat dari sehelai rambut anak yatim tersebut terhitung pahala yang bisa menghindari dari siksa neraka,” ujar Kiai Wahid yang juga pengasuh Majlis Ta'lim Miftahul Huda. (wasdiun/abdullah alawi)


Terkait