Kudus, NU Online
Selama bulan suci Ramadhan, umat islam diajak memperbanyak amal kebaikan, di samping berpuasa sebulan penuh, maupun amalan sunat seperti shalat Tarawih dan bershodaqoh.
<>
Ajakan ini disampaikan Syuriyah PCNU Kudus KH Ahmad Asnawi dalam acara pengajian umum menyambut bulan suci Ramadhan di Masjid Asy-Syarief desa Padurenan Gebog Kudus Jawa Tengah, Kamis (26/6).
KH Ahmad Asnawi menerangkan Ramadhan merupakan bulan puasa yang diberikan Allah yang penuh keistimewaan. Setiap aktivitas yang dilakukan orang berpuasa akan bernilai ibadah.
“Bahkan ‘menguap (angop--jw)’ orang puasa pun bisa sebagai tasbih. Karenanya manfaatkan bulan puasa ini dengan amalan amalan kebaikan,” katanya.
Setaiap waktu, ajaknya, untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an, beristighfar, berdzikir atau bertasbih. Tidak terkecuali memperbanyak shodaqoh kepada keluarga, anak yatim dan pada pengajian tadarusan malam usai Tarawih di musholla atau masjid.
“Khusus shodaqoh keluarga maksudnya yang diberikan berbeda seperti hari hari biasa. Menu buka dan sahur lebih enak dibanding menu hari tidak bulan puasa,” imbuh alumnus pesantren Sarang Rembang.
Kiai yang biasa disapa Yi Mad ini mengingatkan supaya menjaga ucapan,tindakan dan sikap yang bisa mengurangi pahalanya puasa. Diantaranya, mengadu domba, berbuat ghibah serta menebar kebohongan kepada orang lain. “Disamping itu, hindari kemakruhan puasa yakni menuruti sesuatu yang menjadi kesenangannya roso/hati,” katanya lagi.
Sementara itu, suasana malam pertama puasa tepatnya malam Ahad (28/6) berlangsung penuh syiar. Umat islam di pedesaan dan perkotaan Kudus serentak menyambutnya dengan berbondong ke masjid musholla guna menunaikan ibadah shalat Tarawih.
Usai Tarawih, para jamaah melaksanakan tadarus Al-Qur’an yang setiap malamnya membaca 2-3 juz. Tengah malam, masjid musholla mengumandangkan tarkhim melalui pengeras suara untuk membangunkan masyarakat supaya sahur. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)